Rumput di Alun-alun Purbalingga Diganti
Halaman 1 dari 1
Rumput di Alun-alun Purbalingga Diganti
PURBALINGGA, suaramerdeka.com - Rumput alun-alun Purbalingga diganti rumput baru. Semula helai rumput yang lama berukuran panjang, diganti dengan ukuran pendek. Penggantian rumput ini tidak sampai menimbulkan reaksi masyarakat seperti di daerah lain.
"Rumputnya diganti dengan rumput baru yang ukurannya lebih pendek. Diharapkan rumput baru ini bisa lebih memberikan kenyamanan warga saat lesehan di rumput," kata Kabid Pertamanan pada DPUK Tri Nuryanto.
Namun proses penggantian rumput itu tidak berjalan mulus. Sebab masih ada sekolah yang menggunakan alun-alun untuk berolah raga saat pekerjaan sedang digarap. Padahal DPUK sudah mengirim surat ke sekolah-sekolah.
"Kami sudah mengirim surat ke sekolah-sekolah yang intinya untuk tidak menggunakan alun-alun dahulu selama proses penggantian rumput belum selesai. Kami akan tegas kalau semua rumput baru itu sudah ditanam," ujar Tri.
Selain sekolah, kesempurnaan pekerjaan penggantian rumput itu juga terusik dengan adanya PKL di atas rumput. Mereka biasanya menggelar dagangan pada malam Minggu dan Minggu pagi. Dikhawatirkan rumput yang baru ditanam itu bisa rusak.
Sementara itu Bidang Pertamanan juga memasang paving, keramik dan kanstin trotoar yang mengelilingi alun-alun. Sedangkan untuk memperindah tata wajah, dipasang batu candi di bagian luar dinding bawah alun-alun.
"Kami juga membuat jalur untuk penderita tuna netra berupa jalan yang dicat warna kuning di atas trotoar yang mengeliling alun-alun. Kami minta jalur kuning ini tidak dipakai PKL untuk menggelar dagangannya," katanya. ( Arief Noegroho / CN31 / SMNetwork )
sumber: suara merdeka
"Rumputnya diganti dengan rumput baru yang ukurannya lebih pendek. Diharapkan rumput baru ini bisa lebih memberikan kenyamanan warga saat lesehan di rumput," kata Kabid Pertamanan pada DPUK Tri Nuryanto.
Namun proses penggantian rumput itu tidak berjalan mulus. Sebab masih ada sekolah yang menggunakan alun-alun untuk berolah raga saat pekerjaan sedang digarap. Padahal DPUK sudah mengirim surat ke sekolah-sekolah.
"Kami sudah mengirim surat ke sekolah-sekolah yang intinya untuk tidak menggunakan alun-alun dahulu selama proses penggantian rumput belum selesai. Kami akan tegas kalau semua rumput baru itu sudah ditanam," ujar Tri.
Selain sekolah, kesempurnaan pekerjaan penggantian rumput itu juga terusik dengan adanya PKL di atas rumput. Mereka biasanya menggelar dagangan pada malam Minggu dan Minggu pagi. Dikhawatirkan rumput yang baru ditanam itu bisa rusak.
Sementara itu Bidang Pertamanan juga memasang paving, keramik dan kanstin trotoar yang mengelilingi alun-alun. Sedangkan untuk memperindah tata wajah, dipasang batu candi di bagian luar dinding bawah alun-alun.
"Kami juga membuat jalur untuk penderita tuna netra berupa jalan yang dicat warna kuning di atas trotoar yang mengeliling alun-alun. Kami minta jalur kuning ini tidak dipakai PKL untuk menggelar dagangannya," katanya. ( Arief Noegroho / CN31 / SMNetwork )
sumber: suara merdeka
Similar topics
» Demo di Alun-alun Purwokerto Disusupi Provokator
» Mobil Gowes Semarakan Alun-alun Kebumen
» Perombakan Alun-alun Hanya Gengsi
» Penataan Alun-alun Jalan Terus
» Rombak Alun-alun Butuh Rp 3,4 M
» Mobil Gowes Semarakan Alun-alun Kebumen
» Perombakan Alun-alun Hanya Gengsi
» Penataan Alun-alun Jalan Terus
» Rombak Alun-alun Butuh Rp 3,4 M
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|