Masjid PITI Andre Al-Hikmah Simbol Pluralisme Banyumas
Halaman 1 dari 1
Masjid PITI Andre Al-Hikmah Simbol Pluralisme Banyumas
RATUSAN orang memenuhi halaman Masjid PITI Andre Al Hikmah di Desa Wlahar Kulon, Kecamatan Patikraja, Banyumas, Minggu kemarin (24/11). Saat itu sedang berlangsung pengajian rutin Muslimat NU Kecamatan Patikraja serta peresmian masjid yang untuk kali pertama dibangun oleh Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Kabupaten Banyumas.
Dari ratusan jamaah yang menghadiri perhelatan tersebut, hadir sejumlah tokoh lintas agama, mulai dari para kiai, warga Tionghoa serta tokoh pemuda, seperti Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Taufan Eko Nugroho Rotorasiko, serta tokoh pemuda Banyumas, Kuat Hermawan.
Berkaitan dengan peresmian masjid tersebut Pengurus PITI Banyumas, Yusuf Gunawan Santoso, mengatakan masjid yang pertama dibangun pada tahun 2001 dan direnovasi pada tahun 2013 itu dapat berdiri atas bantuan banyak pihak.
Bahkan pihak-pihak yang ikut andil dalam pembangunan masjid seluas 12X12 meter persegi yang bisa menampung sekitar 200 jamaah tidak hanya berasal dari kalangan muslim, tapi banyak pula yang non-muslim.
‘’Renovasi itu 50 persen dana dari sumbangan masyarakat, mulai dari warga Tionghoa seperti pengusaha Buntoro, Ibnu Sujono serta tokoh pemuda, Mas Taufan Eko Nugroho Rotorasiko yang memberikan perhatian penuh terhadap masjid ini,’’ ucapnya.
Sangat Kental
Sementara itu, Ketua Umum KNPI Taufan disela peresmian mengatakan apresiasinya atas berdirinya masjid PITI tersebut. Bagi dia, masjid itu merupakan lambang pluralisme di Banyumas, dimana budaya dan agama melebur jadi satu. Kerukunan antarumat beragama sangat kental terjaga.
‘’Ini sangat luar biasa dan harus menjadi inspirasi bagi generasi muda, bahwa masyarakat kita sudah sangat sadar bagaimana menyikapi perbedaan dengan damai dan santun. Kebersamaan dan kerukunan seperti itulah dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini,’’ kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Taufan juga memberikan santunan kepada puluhan anak yatim. Mereka merupakan anak yatim yang selama ini rutin diberikan santunan dan bimbingan oleh Muslimat NU Patikraja.
Peresmian Masjid Andre Al Hikmah semakin meriah setelah digelar pertunjukkan Barongsai dari Kelenteng Hok Tik Bio. (Gayhul Dhika Wicaksana-17,47)
sumber: suara merdeka
Dari ratusan jamaah yang menghadiri perhelatan tersebut, hadir sejumlah tokoh lintas agama, mulai dari para kiai, warga Tionghoa serta tokoh pemuda, seperti Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Taufan Eko Nugroho Rotorasiko, serta tokoh pemuda Banyumas, Kuat Hermawan.
Berkaitan dengan peresmian masjid tersebut Pengurus PITI Banyumas, Yusuf Gunawan Santoso, mengatakan masjid yang pertama dibangun pada tahun 2001 dan direnovasi pada tahun 2013 itu dapat berdiri atas bantuan banyak pihak.
Bahkan pihak-pihak yang ikut andil dalam pembangunan masjid seluas 12X12 meter persegi yang bisa menampung sekitar 200 jamaah tidak hanya berasal dari kalangan muslim, tapi banyak pula yang non-muslim.
‘’Renovasi itu 50 persen dana dari sumbangan masyarakat, mulai dari warga Tionghoa seperti pengusaha Buntoro, Ibnu Sujono serta tokoh pemuda, Mas Taufan Eko Nugroho Rotorasiko yang memberikan perhatian penuh terhadap masjid ini,’’ ucapnya.
Sangat Kental
Sementara itu, Ketua Umum KNPI Taufan disela peresmian mengatakan apresiasinya atas berdirinya masjid PITI tersebut. Bagi dia, masjid itu merupakan lambang pluralisme di Banyumas, dimana budaya dan agama melebur jadi satu. Kerukunan antarumat beragama sangat kental terjaga.
‘’Ini sangat luar biasa dan harus menjadi inspirasi bagi generasi muda, bahwa masyarakat kita sudah sangat sadar bagaimana menyikapi perbedaan dengan damai dan santun. Kebersamaan dan kerukunan seperti itulah dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini,’’ kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Taufan juga memberikan santunan kepada puluhan anak yatim. Mereka merupakan anak yatim yang selama ini rutin diberikan santunan dan bimbingan oleh Muslimat NU Patikraja.
Peresmian Masjid Andre Al Hikmah semakin meriah setelah digelar pertunjukkan Barongsai dari Kelenteng Hok Tik Bio. (Gayhul Dhika Wicaksana-17,47)
sumber: suara merdeka
Similar topics
» Masjid Agung dan Pendapa Banyumas Lokasi Alternatif Shalat Idul Adha
» PITI Purbalingga Ingin Kian Warnai Islam
» Enam Cabup Banyumas Tandatangani Ikrar Damai, Pilkada Banyumas 2.654 TPS
» MASJID CHENG HOO PURBALINGGA
» Banyumas Bersholawat Awali Hari Jadi Banyumas ke-430
» PITI Purbalingga Ingin Kian Warnai Islam
» Enam Cabup Banyumas Tandatangani Ikrar Damai, Pilkada Banyumas 2.654 TPS
» MASJID CHENG HOO PURBALINGGA
» Banyumas Bersholawat Awali Hari Jadi Banyumas ke-430
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik