Pawai Payung Hias Meriah

CILONGOK-MIMA NU Rancamaya, Kecamatan Cilongok menggelar jalan santai dan pawai payung hias dengan peserta sekitar 2000 orang, Minggu (24/11) mulai pukul 08.00. Kepala MIMA NU Rancamaya, Mustolih mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya menjalin silaturahmi antara warga MIMA NU Rancamaya, dan seluruh elemen masyarakat pada umumnya.

“Sekaligus untuk menyambut dan memperingati Bulan Muharram 1435 H,” kata Mustolih.

Kegiatan tersebut berlangsung meriah. Hampir seluruh elemen masyarakat dimana diikuti oleh siswa, walimurid, dan masyarakat Desa Rancamaya yang berjumlah sekitar 2000 orang mengambil start dan finish dari halaman sekolah mengelilingi desa sekitar tiga kilometer.

“Untuk peserta siswa MIMA NU melakukan pawai payung dengan membawa payu yang dihias oleh siswa. Payung hias dinilai tim penilai dari guru MIMA dan diambil yang terbaik sesuai dengan kreatifitas siswa,”jelasnya.

Selain pawai dan jalan sehat, rangkaian kegiatan lain menyambut Bulan Mauharram yang dilaksanakan MIMA NU adalah santunan anak yatim dan dhuafa. Kegiatan santunan ini untuk menumbuhkan kesadaran akan budaya islam yang bisa menumbuhkan solidaritas dan peduli terhadap sesama yang kurang mampu.

Dalam pelaksanaannya, kepantian yang dibentuk berasal dari dua orang guru, dan selebihnya masyarakat sekitar sekolahan. Hal itu dilakukan supaya ada media yang menghubungkan dengan masyarakat. Sehingga, acara bukan hanya soal seremonial saja.

“Tetapi ada makna di dalamnya yang terkandung dalam hijrahnya Nabi Muhammad SAW dan bisa diimplementasikan dalam kehidupan saat ini,”pungkas Mustolih.

Ditambahkan, dalam era globalisasi, dan modern seperti zaman saat ini, masyarakat dituntut peka terhadap segala fenomena yang terjadi. Baik itu yang dikalangan remaja atau pelajar.

“Tidak jarang kita mendengar banyak remaja dan pelajar terlibat dalam dunia hitam seperti narkoba, tawuran, tindak kriminal dan lainnya. Untuk itu, saya rasa perlu diadakan suatu kegiatan yang bersifat positif seperti acara keagamaan, dan kemasyarakatan,” jelas Mustolih. (gus/ttg)

sumber: radar banyumas