warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Manfaatkan Sisa Musim Hujan Petani Nekat Tanam Padi

Go down

Manfaatkan Sisa Musim Hujan Petani Nekat Tanam Padi Empty Manfaatkan Sisa Musim Hujan Petani Nekat Tanam Padi

Post  tahenk Sun Apr 22, 2012 9:59 pm

Para petani sawah tadah hujan di wilayah Cilacap dan Kebumen, Jawa Tengah, memanfaatkan musim hujan yang berkepanjangan untuk kembali menanam padi. Mereka segera mengolah sawah selepas panen dan berharap tanaman padinya sudah cukup kuat ketika musim kemarau tiba.

Pantauan Kompas, Jumat (20/4/2012), sejumlah petani lahan tadah hujan di Desa Ayamputih, Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, sedang memindahkan benih padi yang telah disemaikan di lahan terpisah. Sebagian lain bahkan sudah memupuk tanaman padi mereka kendati musim tanam kedua belum dimulai.

“Kami sengaja mendahului musim tanam, memanfaatkan hujan yang masih sering turun deras di sini. Sawah saya tidak dialiri irigasi. Siapa tahu saat musim kemarau tiba, padi saya sudah cukup kuat sehingga perawatan selanjutnya tidak terlalu berat,” ungkap Muh Zuhori (38), petani tegalan di Desa Ayamputih.

Sawah tadah hujan seluas 2.000 meter persegi yang ia garap sudah dipanen akhir Februari lalu. Kemudian, sepanjang Maret, dia mengolah kembali sawahnya dan mempersiapkan penyemaian benih untuk ditanam. Awal April ini, Zuhori mulai menanam benihnya.

Menurut Zuhori, area persawahan di sejumlah desa di Kebumen bagian selatan, seperti Kecamatan Ambal dan Buluspesantren, sering kekeringan pada musim kemarau dan kebanjiran pada musim hujan. Para petani pun berpacu mengolah sawah agar bisa segera ditanami ketika musim kemarau tiba.

Kabul Purwanto (51), petani Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan, mengatakan, saat kemarau, sawah tegalan miliknya biasanya ditanami palawija, seperti jagung atau kacang hijau. Namun, karena melihat hujan masih terus mengguyur wilayah di pesisir selatan Jateng itu, dia memanfaatkannya untuk menanam padi lagi.

“Hitung-hitungan saya, kalau musim kemarau tiba pertengahan Mei, padi di sawah saya sudah berumur lebih dari 45 hari sehingga sudah cukup kuat,” ujar Kabul.

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Cilacap Sudarno menuturkan, perilaku petani tadah hujan yang mendahului musim tanam untuk menanam padi dikhawatirkan menyebabkan serangan hama. Sebab, semestinya pola tanam dilakukan secara serempak.

“Petani sawah tegalan seperti berjudi karena ini untung-untungan. Tapi, hal itu tak bisa dihindarkan mengingat kondisi iklim yang kian tak bisa ditebak,” ujarnya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Kehutanan Kebumen Moch Machasin meminta petani tidak buru-buru menanami sawah tadah hujan dengan padi. Pasalnya, hujan yang saat ini mulai turun tidak menentu dikhawatirkan bakal menjadikan pasokan air kurang mencukupi sehingga menyebabkan tanaman padi puso.

“Saya hanya mengingatkan petani untuk pintar mengatur pola tanam, terutama menjelang berakhirnya musim hujan. Sebab, jika hujan berhenti sebelum akhir April, sawah bisa puso,” tuturnya.
#kompas
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik