FFS 2012; Lewat Langka Receh, Anak Gunung Pertahankan Gelar
Halaman 1 dari 1
FFS 2012; Lewat Langka Receh, Anak Gunung Pertahankan Gelar
SOLO – Karya sineas asal SMP 4 Satu Atap Karangmoncol, Purbalingga, ‘Langka Receh’, sukses menyabet penghargaan Gayaman Award (kategori SMP-SMA) Festival Film Solo (FFS). Film besutan Eka Susilawati dan Miftakhatun itu mampu menyisihkan tiga nominasi lain seperti Coffeegination karya Danang Adi (Salatiga), Boim karya Suryo Hornywood (Jogja) dan Oleh-oleh Jakarta besutan Yasin Hidayat (Purbalingga).
Yang menarik, pencapaian tersebut sekaligus mengukuhkan eksistensi anak daerah pegunungan Karangmoncol dalam ajang FFS. Tahun sebelumnya, mereka pun merebut Gayaman Award lewat Pigura karya Darti dan Yasin.
“Kemenangan ini saya persembahkan untuk semua kru film dan teman-teman di Purbalingga,” ucap sutradara ‘Langka Receh’, Eka, saat ditemui solopos.com seusai penyerahan penghargaan di Teater Besar ISI Solo, Minggu (13/5) malam.
‘Langka Receh’, berdurasi 5 menit 33 detik, adalah film yang memotret aksi nakal pedagang di lingkungan sekitar. Dalam film itu, pedagang selalu menukar uang receh kembalian dengan sebungkus permen.
“Film ini dekat dengan keseharian, tidak terjebak style dan mudah dicerna. Sutradara pun mampu mengkomunikasikan pesan film pada penonton,” ucap seorang juri Gayaman Award, Ariani Darmawan.
Diungkapkan guru pendamping dan juga pemain di ‘Langka Receh’, Wildan M, film tersebut dibuat dengan budget terbatas, Rp500.000. “Total kru kami juga hanya 10 orang, semua anak SMP. Semua kami jalani dengan kepercayaan dan motivasi.”
#solopos.com
Yang menarik, pencapaian tersebut sekaligus mengukuhkan eksistensi anak daerah pegunungan Karangmoncol dalam ajang FFS. Tahun sebelumnya, mereka pun merebut Gayaman Award lewat Pigura karya Darti dan Yasin.
“Kemenangan ini saya persembahkan untuk semua kru film dan teman-teman di Purbalingga,” ucap sutradara ‘Langka Receh’, Eka, saat ditemui solopos.com seusai penyerahan penghargaan di Teater Besar ISI Solo, Minggu (13/5) malam.
‘Langka Receh’, berdurasi 5 menit 33 detik, adalah film yang memotret aksi nakal pedagang di lingkungan sekitar. Dalam film itu, pedagang selalu menukar uang receh kembalian dengan sebungkus permen.
“Film ini dekat dengan keseharian, tidak terjebak style dan mudah dicerna. Sutradara pun mampu mengkomunikasikan pesan film pada penonton,” ucap seorang juri Gayaman Award, Ariani Darmawan.
Diungkapkan guru pendamping dan juga pemain di ‘Langka Receh’, Wildan M, film tersebut dibuat dengan budget terbatas, Rp500.000. “Total kru kami juga hanya 10 orang, semua anak SMP. Semua kami jalani dengan kepercayaan dan motivasi.”
#solopos.com
Similar topics
» Menengok MIM Penaruban, Masih Anak-anak, Mampu Membuat Robot
» Selamat Jalan Sang Maestro Lagu Anak-anak
» Gas Langka, Kembali ke Kayu Bakar
» Selamat Jalan Sang Maestro Lagu Anak-anak
» Gas Langka, Kembali ke Kayu Bakar
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|