Warnet Jadi Ajang Mesum
Halaman 1 dari 1
Warnet Jadi Ajang Mesum
* Bilik Tinggi dan Terkunci
CILACAP- Penggunaan warnet di Kabupaten Cilacap sering disalahgunakan oleh sebagian kalangan. Bukannya mencari ilmu pengetahuan atau informasi penting, justru mereka berbuat mesum.
Biasanya, perbuatan senonoh itu dilakukan di dalam bilik. Agar lebih leluasa, para pelaku mencari warnet yang memasang bilik penyekat tinggi dan bisa dikunci dari dalam.
Fenomena tersebut mengundang keprihatinan semua pihak. Untuk itu Pemkab melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas PP, PA dan KB) bekerja sama dengan instansi terkait mengadakan sweeping ke seluruh warnet.
Instansi yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut adalah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Satpol PP, Polres Cilacap, Pusat Pelayanan Terpadu Cilacap tanpa Kekerasan (PPT Citra) dan Forum Anak Cilacap (Foraci).
Apa yang selama diresahkan masyarakat dan para orang tua terbukti. Tim gabungan ketika melakukan sweeping di wilayah Majenang berhasil menangkap basah pasangan pelajar yang sedang berbuat mesum di dalam bilik warnet.
"Perbuatan itu dilakukan di luar jam sekolah, tapi kedua pasangan tersebut masih berstatus pelajar. Kedua orang tua mereka langsung dipanggil untuk diberi penjelasan dan pengarahan," kata Kepala Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak Bapermas PP, PA dan KB Cilacap, Suwarni SH MSi, Selasa (29/5).
Di wilayah Jeruklegi, lanjut dia, juga pernah dipergoki pelajar berbuat hal yang sama. Orang tua pihak perempuan lantas mengadukan pelajar laki-laki yang telah menyetubuhi anaknya ke pihak berwajib.
Semua Wilayah
Didasari hal itu, sweeping dilakukan di semua wilayah. Kali ini, jumlah warnet yang didatangi tim mencapai 30 buah. Adapun jumlah warnet setiap tahun terus bertambah. Sebagian besar memasang bilik dengan ukuran cukup tinggi.
Bahkan ada bilik penyekat yang dibuat dengan ukuran luas dengan tinggi dua meter. Pintu bilik bisa dikunci dari dalam sehingga cukup aman untuk berbuat mesum.
"Kami prihatin karena pengguna warnet kebanyakan remaja dan anak-anak. Bahkan, banyak di antara mereka yang datang ke warnet masih memakai baju seragam sekolah," katanya.
Menyikapi fenomena penyalahgunaan warnet, Bapermas PP, PA dan KB akan membuat rekomendasi langkah antisipasi ke Disdikpora. Pelajar yang pergi ke warnet untuk kepentingan mengerjakan tugas sekolah harus dilengkapi surat keterangan dari pihak sekolah.
Tim belum mengambil tindakan tegas kepada pengelola warnet semacam itu. Sebab, sampai sekarang belum ada payung hukum yang mengatur operasional warnet di Cilacap. Tapi, upaya preventif sudah dilakukan dengan cara mengumpulkan para pemilik atau pengelola warnet. (ag-64)
#suaramerdeka.com
CILACAP- Penggunaan warnet di Kabupaten Cilacap sering disalahgunakan oleh sebagian kalangan. Bukannya mencari ilmu pengetahuan atau informasi penting, justru mereka berbuat mesum.
Biasanya, perbuatan senonoh itu dilakukan di dalam bilik. Agar lebih leluasa, para pelaku mencari warnet yang memasang bilik penyekat tinggi dan bisa dikunci dari dalam.
Fenomena tersebut mengundang keprihatinan semua pihak. Untuk itu Pemkab melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Bapermas PP, PA dan KB) bekerja sama dengan instansi terkait mengadakan sweeping ke seluruh warnet.
Instansi yang dilibatkan dalam kegiatan tersebut adalah Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Satpol PP, Polres Cilacap, Pusat Pelayanan Terpadu Cilacap tanpa Kekerasan (PPT Citra) dan Forum Anak Cilacap (Foraci).
Apa yang selama diresahkan masyarakat dan para orang tua terbukti. Tim gabungan ketika melakukan sweeping di wilayah Majenang berhasil menangkap basah pasangan pelajar yang sedang berbuat mesum di dalam bilik warnet.
"Perbuatan itu dilakukan di luar jam sekolah, tapi kedua pasangan tersebut masih berstatus pelajar. Kedua orang tua mereka langsung dipanggil untuk diberi penjelasan dan pengarahan," kata Kepala Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak Bapermas PP, PA dan KB Cilacap, Suwarni SH MSi, Selasa (29/5).
Di wilayah Jeruklegi, lanjut dia, juga pernah dipergoki pelajar berbuat hal yang sama. Orang tua pihak perempuan lantas mengadukan pelajar laki-laki yang telah menyetubuhi anaknya ke pihak berwajib.
Semua Wilayah
Didasari hal itu, sweeping dilakukan di semua wilayah. Kali ini, jumlah warnet yang didatangi tim mencapai 30 buah. Adapun jumlah warnet setiap tahun terus bertambah. Sebagian besar memasang bilik dengan ukuran cukup tinggi.
Bahkan ada bilik penyekat yang dibuat dengan ukuran luas dengan tinggi dua meter. Pintu bilik bisa dikunci dari dalam sehingga cukup aman untuk berbuat mesum.
"Kami prihatin karena pengguna warnet kebanyakan remaja dan anak-anak. Bahkan, banyak di antara mereka yang datang ke warnet masih memakai baju seragam sekolah," katanya.
Menyikapi fenomena penyalahgunaan warnet, Bapermas PP, PA dan KB akan membuat rekomendasi langkah antisipasi ke Disdikpora. Pelajar yang pergi ke warnet untuk kepentingan mengerjakan tugas sekolah harus dilengkapi surat keterangan dari pihak sekolah.
Tim belum mengambil tindakan tegas kepada pengelola warnet semacam itu. Sebab, sampai sekarang belum ada payung hukum yang mengatur operasional warnet di Cilacap. Tapi, upaya preventif sudah dilakukan dengan cara mengumpulkan para pemilik atau pengelola warnet. (ag-64)
#suaramerdeka.com
Similar topics
» Mesum di Warnet, 8 ABG Diamankan
» Jadi Tempat Mesum, Kamar Kos Dirazia
» Purbalingga Tuan Rumah Ajang Kreativitas Anak Usia Dini Se-Jateng
» RSUD Ajibarang jadi BLUD
» Jadi Tempat Mesum, Kamar Kos Dirazia
» Purbalingga Tuan Rumah Ajang Kreativitas Anak Usia Dini Se-Jateng
» RSUD Ajibarang jadi BLUD
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|