warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Menuju Wisata Religi, Desa Klinting Butuh Aula dan Alat Kesenian

Go down

Menuju Wisata Religi, Desa Klinting Butuh Aula dan Alat Kesenian Empty Menuju Wisata Religi, Desa Klinting Butuh Aula dan Alat Kesenian

Post  tahenk Thu Feb 14, 2013 10:52 pm

SOMAGEDE: Para pelaku seni di Desa Klinting, Kecamatan Somagede berharap Pemerintah Kabupaten Banyumas bisa aktif mendukung gerakan kesenian mereka dengan membangun aula dan membantu alat kesenian di desa tersebut.

Salah satu pegiat seni, Minoto Dharmo mengemukakan sarana tersebut dibutuhkan untuk mendukung usaha rakyat desa untuk mewujudkan Klinting sebagai desa wisata religi. Sejauh ini Pura Giri Kendheng tengah naik daun.

Noto, sapaannya, mengatakan bahwa selama ini semakin banyak wisatawan dari luar negeri yang datang ke Klinting, namun tak adanya ruang menampilkan seni tradisional, membuat penyambutan kurang maksimal.

Ia menjelaskan, aula dibutuhkan untuk latihan dan juga pementasan seni. Hingga kini sudah ada dua sanggar berdiri di desa itu, Sanggar Satya Dharma Bakti dan Sanggar Putra Guru Tumpang Jaya. Seni tari, karawitan dan ebeg menjadi seni tradisi andalan Klinting.

Tidak hanya umat Hindu yang ikut dalam sanggar, tapi juga masyarakat sekitar desa yang tergabung di sanggar. Ada sekitar 25 penari. "Sudah banyak penari muda (yang bergabung)," kata Noto seraya mengemukakan ada semangat pelestarian budaya di sanggar itu.

Mengenai alat kesenian, Noto yang juga kepala dusun setempat, gamelan yang selama ini dipakai sudah rusak. Karena tidak ada tempat, seperangkat gamelan terpaksa dititipkan ke rumah warga. "Kalau ada ruang sendiri kan perawatannya lebih mudah," tuturnya.

Pemerintah Kecamatan Somagede menegaskan terus mendukung langkah desa untuk mengembangkan konsep wisata. Sebab, inovasi dari desa juga sangat membantu menegaskan konsep Somagede sebagai kecamatan pariwisata.

Camat Somagede, Yarsono berharap wilayahnya bisa menjadi lokasi pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri bidang pariwisata. Program itu dibutuhkan untuk mematangkan konsep kecamatan wisata.

Program tersebut dinilai bisa menopang pengembangan konsep dari sisi pemberdayaan masyarakat. Sebab, pengembangan desa atau kecamatan wisata juga berbicara soal pemberdayaan wilayah di sekitar objek wisata.

"Proposal sudah ada," kata Yarsono merujuk pada proposal yang dibuat bersama mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Unsoed Purwokerto, beberapa waktu lalu. Ia mengaku sudah menyampaikan ide itu ke fasilitator PNPM di kabupaten.

Camat Somagede mengatakan, selama ini pengembangan objek wisata di kecamatan itu masih mengandalkan APBD. Hal tersebut, tentu saja memberatkan keuangan daerah. "Karena dana APBD kan sangat terbatas," ujar dia. Padahal partisipasi warga sudah menggeliat.

>>suaramerdeka.com
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik