Indonesia Power Diancam Bom

suara merdeka

BANJARNEGARA- Area PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Mrica di Kecamatan Bawang, Banjarnegara, siang kemarin menerima ancaman ledakan bom melalui telepon.

Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, ancaman itu disampaikan melalui telepon oleh seseorang yang diduga lelaki. Telepon diterima pukul 11.20 oleh operator Daryono. Ancamannya bom akan meledak lima jam lagi.

Kejadian tersebut dilaporkan pada atasan dan juga bagian keamanan. Sebagai bentuk antisipasi, kemudian satpam melaporkan hal tersebut ke Polsek Bawang pukul 11.34. Polsek kemudian berkoordinasi dengan Polres Banjarnegara.

Setiba di lokasi, Kapolres AKBP Nelson P Purba langsung memimpin operasi penyisiran dan pengamanan. Penyisiran dilakukan di sekitar kompleks kantor dan bendungan atau dam utama. Pasalnya, bila ancaman itu benar dan dilakukan terhadap DAM, maka bisa saja kiriman air dari bendungan membanjiri daerah di bawah bendungan.

Tiga tim beranggotakan personel polres dan petugas keamanan Indonesia Power dibentuk, dan langsung melakukan penyisiran ke titik-titik vital. Anggota polsek di sekitar Bendungan Mrica atau Pansar Soedirman juga diminta waspada dan melakukan penyisiran antara lain Polsek Wanadadi.

Daryono saat ditanya Kapolres, mengatakan dirinya menerima telepon dari lelaki berbahasa Indonesia dengan logat Banyumasan.
''Si penelepon mengatakan akan ada ledakan bom lima jam lagi di proyek. Ketika saya tegaskan lagi, dia mengulangi bahwa lima jam lagi akan ada ledakan bom,'' katanya.

Iseng

Humas PT Indonesia Power UBP Mrica, Gunawan SW, mengungkapkan pihaknya sudah menerapkan prosedur pengamanan selama ini. Kewaspadaan juga tetap dijaga oleh semua petugas keamanan.

Adapun antisipasi dan bentuk kesiapsiagaan dilakukan dengan melakukan pelatihan penanggulangan bencana seperti banjir, kebakaran, atau ancaman bom. Penyisiran kemarin dilakukan hingga pukul 17.00 dengan melibatkan juga Tim Gegana Brimob Banyumas. Antara lain penyisiran juga dilakukan di sekitar turbin, bangunan pembangkit utama dan juga Pembangkit Listrik Tenaga Mirko Hidro di Plumbungan maupun Siteki.

Hingga pukul 17.00 lebih, semetara tidak ditemukan benda yang mencurigakan. Ada kemungkinan ancaman dilakukan oleh orang iseng, tapi sebagai bentuk kewaspadaan tetap dilakukan penanganan sesuai prosedur.(H25-68)