Fajar Utama Tabrak Jazz

suara merdeka

* Dua Orang Luka-luka
BANYUMAS-Kecelakaan antara kereta api dan Honda Jazz B-2587-TD, Sabtu (12/3) pukul 13.00, terjadi di perlintasan kereta api tanpa pintu di Km 367+6/7 Desa Kaliwedi, Kecamatan Kebasen, Banyumas.

Akibatnya, dua orang mengalami luka dan Honda Jazz mengalami ringsek.
Honda Jazz warna hitam terpental ke belakang dan akhirnya terhenti di tepi jalan. Bagian depan mobil itu remuk. Tak ada korban meninggal dalam kecelakaan itu. Tapi sopirnya, Suharno (44) warga Jalan Yos Sudarso, Karanglewas mengalami luka berat. Adapun penumpangnya yang duduk di samping sopir, Yuniantoro (32), warga Perum Pasir Indah, Karanglewas, mengalami luka ringan.

Kedua korban oleh petugas kepolisian dibantu warga langsung dilarikan ke Puskesmas Sampang, Cilacap. Suharno yang mengalami luka berat, yakni kaki kanan patah tulang terbuka selanjutnya dirujuk ke RS Siaga Medika Banyumas. Yuniantoro, hanya mengalami luka memar di pelipis sebelah kiri.
Menurut saksi, Nano (47) waga Desa Kaliwedi, kecelakaan itu terjadi saat Honda Jazz melaju dari arah tenggara, dari Sampang menuju Kalisalak.
Ketika mau melewati perlintasan di jalan beraspal menanjak, dari arah utara datang KA Fajar Utama dengan lokomotif CC 20136.

Terpental

Mobil yang sudah berada di tepi rel, terhantam lokomotif KA Fajar Utama yang melaju dengan kecepatan tinggi. Mobil terpental sampai memutar dan baru terhenti setelah terperosok di tepi jalan sekitar 10 meter dari perlintasan kereta.
Warga sekitar kejadian yang mendengar benturan keras akibat tabrakan KA dengan mobil itu berdatangan ke lokasi kejadian. Korban yang ada di dalam mobil dievakuasi dan dilarikan ke Puskesmas Sampang.

Usai menabrak mobil, KA Fajar Utama dengan masinis Hermansah Suroto dan asisten masinis Kristiarso dengan kondektur Suroso, tak berhenti dan meneruskan perjalanannya. Kecelakaan itu tak mengganggu perjalanan KA maupun lalu lintas di jalur Sampang - Kalisalak.

Korban Yuniantoro yang kemarin dirawat di Puskesmas Sampang menuturkan, siang itu bersama Suharno baru saja dari Kroya akan pulang ke Karanglewas. Jalan yang dilalui bukan jalan besar, yang merupakan jalur utama, tetapi lewat jalan pintas yakni via Kaliwedi.

”Saat akan melewati perlintasan, tak mendengar ada suara kereta mau lewat. Jarak pandangnya tidak bebas. Saat menanjak mau melewati perlintasan, dari arah utara datang KA. Saya sendiri tak begitu ingat seperti apa kejadiannya. Saya ingat sudah ditolong warga,” tuturnya. (G23-64)