Aktivitas Ekonomi Dua Desa di Purbalingga Lumpuh
Halaman 1 dari 1
Aktivitas Ekonomi Dua Desa di Purbalingga Lumpuh
PURBALINGGA, KOMPAS.com — Ambrolnya jembatan Kali Arus di Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, sejak tiga hari lalu menyebabkan perekonomian warga Desa Gunungwuled dan Karangbawang lumpuh. Selain itu, aktivitas kegiatan belajar-mengajar di wilayah tersebut terhambat.
Camat Rembang Suwarto, Senin (7/11/2011), mengatakan, jembatan Sungai Arus yang ambrol sejak Jumat (4/11/2011) sore merupakan akses utama warga dua desa tersebut menuju kota kabupaten. Jumlah warga Desa Gunungwuled 5.084 jiwa, sementara jumlah warga Desa Karangbawang yang juga berbatasan dengan Banjarnegara 2.234 jiwa.
Pantauan Kompas, jembatan sepanjang 10 meter dengan lebar 5 meter tersebut ambrol dan terputus pada bagian sisi timur. Pondasi jembatan ambles akibat tidak kuat menahan beban lantaran diterjang arus sungai yang sangat deras setelah tiga hari terakhir diguyur hujan terus-menerus.
Menurut Suwito (45), warga Desa Gunungwuled, sebenarnya ada akses memutar untuk menuju pusat Kabupaten Purbalingga, yakni melalui Desa Tanalum. Namun, jalan berbatu tersebut rusak dan sangat sempit. Saat hujan mengguyur, jalan menjadi sangat licin dan membahayakan.
"Pakai motor mungkin masih bisa, tetapi mobil dan truk sudah tidak bisa keluar. Kami sulit beraktivitas," ujarnya.
Suwito mengatakan, sebagian besar penduduk di Desa Gunungwuled adalah buruh penebang kayu yang setiap hari harus ke kota untuk menyetor hasil tebangan tersebut. Namun, karena jembatan ambrol, aktivitas itu terhambat. Selain itu, mulai hari ini, ratusan murid SMP dan SMA yang bersekolah di pusat Kecamatan Rembang juga terancam tidak bisa berangkat sekolah.
Camat Rembang Suwarto, Senin (7/11/2011), mengatakan, jembatan Sungai Arus yang ambrol sejak Jumat (4/11/2011) sore merupakan akses utama warga dua desa tersebut menuju kota kabupaten. Jumlah warga Desa Gunungwuled 5.084 jiwa, sementara jumlah warga Desa Karangbawang yang juga berbatasan dengan Banjarnegara 2.234 jiwa.
Pantauan Kompas, jembatan sepanjang 10 meter dengan lebar 5 meter tersebut ambrol dan terputus pada bagian sisi timur. Pondasi jembatan ambles akibat tidak kuat menahan beban lantaran diterjang arus sungai yang sangat deras setelah tiga hari terakhir diguyur hujan terus-menerus.
Menurut Suwito (45), warga Desa Gunungwuled, sebenarnya ada akses memutar untuk menuju pusat Kabupaten Purbalingga, yakni melalui Desa Tanalum. Namun, jalan berbatu tersebut rusak dan sangat sempit. Saat hujan mengguyur, jalan menjadi sangat licin dan membahayakan.
"Pakai motor mungkin masih bisa, tetapi mobil dan truk sudah tidak bisa keluar. Kami sulit beraktivitas," ujarnya.
Suwito mengatakan, sebagian besar penduduk di Desa Gunungwuled adalah buruh penebang kayu yang setiap hari harus ke kota untuk menyetor hasil tebangan tersebut. Namun, karena jembatan ambrol, aktivitas itu terhambat. Selain itu, mulai hari ini, ratusan murid SMP dan SMA yang bersekolah di pusat Kecamatan Rembang juga terancam tidak bisa berangkat sekolah.
Similar topics
» Luar Biasa, 69 Desa di Purbalingga Gelar Pikades Serentak Tahap Kedua
» Kondisi Tugu Pejuang Masyarakat Purbalingga di Desa Blater, Jauh dari Perawatan dan Mulai Dilupakan
» Banjir, Aktivitas di SMK Nahdatul Ulama Ma`arif Bobotsari Terganggu
» Duh....Satu Keluarga Terkena Lumpuh Layu
» 9 Tahun Lumpuh, Warga Pesunggingan Ditinggal Suami & Anak
» Kondisi Tugu Pejuang Masyarakat Purbalingga di Desa Blater, Jauh dari Perawatan dan Mulai Dilupakan
» Banjir, Aktivitas di SMK Nahdatul Ulama Ma`arif Bobotsari Terganggu
» Duh....Satu Keluarga Terkena Lumpuh Layu
» 9 Tahun Lumpuh, Warga Pesunggingan Ditinggal Suami & Anak
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|