Bupati Lantik 5 Kades Sekaligus

Sebanyak 5 Kepala Desa (Kades) terpilih terdiri Kades Cilangkap Kecamatan Gumelar, Kades Cindaga Kecamatan Kebasen, Kades Tunjung Kecamatan Jatilawang, Kades Kebanggan Kecamatan Sumbang, dan Kades Gumelar Lor Kecamatan Tambak diambil sumpah dan dilantik oleh Bupati Banyumas Drs Mardjoko MM. Upacara pengambilan sumpah dan pelantikan digelar di Pendopo Si Panji Sabtu (24/12) kemarin. Hadir dalam pelantikan tersebut Kepala Dinas/Instansi terkait, unsur dari masing-masing Kecamatan terdiri dari Muspika Kecamatan, Pengurus BPD, Panitia Pemilihan, Tokoh agama, dan Tokoh masyarakat.

Kepala Bagian Pemerintahan Setda R. Soeryanto mengatakan, 5 kades terlantik yaitu Kades Cilangkap bernama Kursus hasil Pilkades yang digelar tanggal 8 Desember 2011, Kades Cindaga Adi Purwoko pilkades 21 Nopember 2011, Kades Tunjung Sahid pilkades 26 Nopember 2011, Kades Kebanggan Tutur Triyono pilkades 8 Desember 2011, dan Suparno Kades Gumelar Lor hasil pilkades 17 Desember 2011. Masing-masing untuk periode 2011-2017.

Soeryanto juga menjelaskan, berdasarkan Perda Nomor 14 Tahun 2006 tentang tata cara pemilihan, pengangkatan, pelantikan dan pemberhentian kades menyebutkan, calon kades terpilih ditetapkan dengan keputusan BPD berdasarkan laporan dan berita acara pemilihan dari panitia pemilihan, dan oleh BPD diusulkan kepada Bupati melalui camat untuk disahkan menjadi kades paling lama 3 hari . “ Bupati akan menerbitkan Keputusan Bupati tentang Pengesahan Pengangkatan Kades terpilih paling lama 15 hari terhitung tanggal diterimanya penyampaian hasil pemilihan BPD dan kemudian akan dilantik paling lama 15 hari terhitung sejak tanggal penerbitan SK Bupati” ungkapnya.

Bupati Mardjoko mengawali sambutannya, menyampaikan ucapan selamat kepada para Kades yang telah dilantik dan berharap agar amanah dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, untuk mengabdi kepada kepentingan rakyat, mewujudkan kemandirian desa, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Mereka diminta segera melaksanakan tugas–tugas dengan mempelajari, memahami, dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang mengatur desa terutama yang berkaitan dengan tugas, wewenang, dan kewajiban Kepala Desa.

Bupati juga mengatakan, hendaknya program-program pembangunan didasarkan pada kebutuhan riil yang mendesak, serta memperhatikan potensi desa yang ada sehingga program-program pembangunan akan dapat dilaksanakan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, yang muaranya akan berdampak positip bagi peningkatan peran serta dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa.

Beliau berharap, Kades harus bersikap adil dan tidak pilih kasih, sekaligus mampu menjadi teladan, pengayom dan pamong bagi semua warga masyarakat. Para Kades diharap untuk mengembangkan sikap saling asah – asih – asuh dan hindari sikap adigang, adigung dan adiguna, baik terhadap perangkat desa maupun masyarakat, juga harus bekerja dengan baik, benar, dan jujur; sabar, syukur, ikhlas, dan tulus; serta dilandasi resik atine, resik pikirane, resik ucapane, resik tindakane. Selain itu juga harus menghindari sikap ndremis, clamit dan cluthak.

Sebagai seorang pemimpin di desa, Bupati Mardjoko berpesan, kades harus mempunyai daya kreasi, inovasi, adaptasi, adopsi, dan evaluasi. Mereka juga harus mempunyai sikap berani berbuat sesuatu yang belum pernah orang lain perbuat, jangan salah, jangan takut salah, dan jangan takut disalahkan. Sedangkan apabila menghadapi dan menyelesaikan suatu permasalahan, selain koordinasi dengan Camat, Kades harus selalu melakukan checking, check and re-check, cross check, dan check and balance.

Sebelum mengakhiri sambutannya Bupati mengingatkan agar para Kades meningkatkan kewaspadaan dini terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam. Hal ini melihat akhir-akhir ini terjadi anomali iklim yang sangat esktrim. Curah hujan yang cukup tinggi dan angin ribut sangat berpotensi mmenyebabkan terjadinya tanah longsor, banjir, dan angin puting beliung, seperti yang terjadi di beberapa daerah di tanah air maupun luar negeri. Juga berharap Kades dapat mengarahkan isterinya untuk aktif dalam kegiatan pemberdayaan perempuan dan keluarga di desa, seperti melalui kegiatan PKK, Dasa Wisma, dan lainnya. (*)


sumber: Humas BMS