Pemkab Purbalingga belum Berniat OP Beras
Halaman 1 dari 1
Pemkab Purbalingga belum Berniat OP Beras
PURBALINGGA-Meski sekarang harga beras rata-rata telah mencapai Rp8.000 per kilogram (kg), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga belum berniat menggelar operasi pasar (OP).
Pasalnya, prosedur OP cukup panjang dan jumlahnya tidak banyak. Sehingga kurang efektif untuk menekan tingginya harga beras di pasaran.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Purbalingga Mukodam mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan pergerakan harga di pasaran."Kebijakan operasi pasar (beras) belum dilaksanakan, karena prosedurnya panjang. Apalagi, APBD belum memungkinkan untuk membiayai OP beras. Di sisi lain, jumlah beras yang digunakan untuk OP biasanya tidak banyak, sehingga kurang efektif untuk mengendalikan harga di pasaran," jelasnya, Senin (2/1).
Sebelumnya, Koordinator Asosiasi Perberasan Banyumas (APB) wilayah Purbalingga Mustangin meminta pemkab setempat segera menggelar OP beras. Pasalnya, harga beras di pasaran sudah semakin memberatkan warga. Apalagi, beras jatah warga miskin (raskin) yang telah dibagikan sudah habis sehingga warga harus membeli beras di pasar.
"Harga di pasaran sudah semakin memberatkan masyarakat. Apalagi, raskin yang diterima sudah habis dikonsumsi. Satu-satunya upaya untuk menekan harga di pasaran adalah dengan menggelar OP. Kalau tidak menurunkan harga, setidaknya bisa membantu warga miskin agar bisa memperoleh beras dengan murah," tambahnya. (LD/OL-01)
sumber: media indonesia
Pasalnya, prosedur OP cukup panjang dan jumlahnya tidak banyak. Sehingga kurang efektif untuk menekan tingginya harga beras di pasaran.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Purbalingga Mukodam mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan pergerakan harga di pasaran."Kebijakan operasi pasar (beras) belum dilaksanakan, karena prosedurnya panjang. Apalagi, APBD belum memungkinkan untuk membiayai OP beras. Di sisi lain, jumlah beras yang digunakan untuk OP biasanya tidak banyak, sehingga kurang efektif untuk mengendalikan harga di pasaran," jelasnya, Senin (2/1).
Sebelumnya, Koordinator Asosiasi Perberasan Banyumas (APB) wilayah Purbalingga Mustangin meminta pemkab setempat segera menggelar OP beras. Pasalnya, harga beras di pasaran sudah semakin memberatkan warga. Apalagi, beras jatah warga miskin (raskin) yang telah dibagikan sudah habis sehingga warga harus membeli beras di pasar.
"Harga di pasaran sudah semakin memberatkan masyarakat. Apalagi, raskin yang diterima sudah habis dikonsumsi. Satu-satunya upaya untuk menekan harga di pasaran adalah dengan menggelar OP. Kalau tidak menurunkan harga, setidaknya bisa membantu warga miskin agar bisa memperoleh beras dengan murah," tambahnya. (LD/OL-01)
sumber: media indonesia
Similar topics
» Pemkab Banyumas Belum Ajukan OP Beras
» PPKL Jensoed Belum Sepakat Tawaran Pemkab
» 2012 Purbalingga Surplus Beras
» Purbalingga belum terapkan SIAK
» Pemkab Purbalingga Ramping, Cirebon Penasaran
» PPKL Jensoed Belum Sepakat Tawaran Pemkab
» 2012 Purbalingga Surplus Beras
» Purbalingga belum terapkan SIAK
» Pemkab Purbalingga Ramping, Cirebon Penasaran
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|