Jelang Kenaikan BBM, Harga Beras dan Cabe Malah Turun
Halaman 1 dari 1
Jelang Kenaikan BBM, Harga Beras dan Cabe Malah Turun
BANYUMAS - Jelang kenaikan BBM, harga beras dan cabe merah di pasar-pasar tradisional di wilayah Kabupaten Banyumas justru mengalami penurunan. Beras jenis medium IR misalnya yang semula Rp 8.200,- perkilonya turun menjajdi Rp 7.600,-, dan sekarang turun lagi jadi Rp 7.500,- perkilogram. Dan cabe merah kriting serta cabe merah kriting biasa juga turun Rp 1000 perkilogramnya.
“Cabe merah keriting dua hari lalu perkilonya masih Rp 20.000,- sekarang turun jadi Rp 19.000,- perkilogram, lalu cabe merah biasa perkilonya Rp 16.000,- jadi Rp 15.000,-” kata Nurohmat, salahsatu pedagang cabe di pasar tradisional Karanglewas, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Kamis (29/3).
Menurut Rasiem (46), salahsatu tengkulak beras di pasar tradisional Karanglewas, bulan Maret merupakan panen raya bagi para petani di sejumlah daerah di Banyumas, sehingga harga beras turun. “Stok tiap hari mencapai 5 ton. Hal ini sudah normal, maka harga turun. Mudah-mudahan pada April nanti jika harga BBM naik, tidak mempengaruhi harga beras,” harapnya.
Demikian dengan turunnya harga cabe merah disebabkan pasokan dari sejumlah daerah penghasil cabe seperti Wonosobo dan Purbalingga lancar. “Pasokan cabe dari Wonosobo dan Purbalingga sedang panen raya dan tak ada kendala adanya cuaca buruk, jadi harga turun,” jelas Dosi, salahsatu tengkulak cabe di Pasar Induk Ajibarang, Banyumas.
Namun harga cabe yang selalu cepat berubah-ubah, imbuhnya, jika harga BBM naik, sangat mungkin harga cabe merah maupun jenis cabe lainnya akan naik lagi. Mengingat biaya transport juga pasti naik. “Naik turunnya harga cabe selain faktor pasar juga transport. Meski stok melimpah, tapi bila harga BBM April nanti naik otomatis biaya transport dari Wonosobo ke Ajibarang bakal naik, imbasnya harga cabe akan naik lagi,” ujarnya. (Ero)
#krjogja.com
“Cabe merah keriting dua hari lalu perkilonya masih Rp 20.000,- sekarang turun jadi Rp 19.000,- perkilogram, lalu cabe merah biasa perkilonya Rp 16.000,- jadi Rp 15.000,-” kata Nurohmat, salahsatu pedagang cabe di pasar tradisional Karanglewas, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Kamis (29/3).
Menurut Rasiem (46), salahsatu tengkulak beras di pasar tradisional Karanglewas, bulan Maret merupakan panen raya bagi para petani di sejumlah daerah di Banyumas, sehingga harga beras turun. “Stok tiap hari mencapai 5 ton. Hal ini sudah normal, maka harga turun. Mudah-mudahan pada April nanti jika harga BBM naik, tidak mempengaruhi harga beras,” harapnya.
Demikian dengan turunnya harga cabe merah disebabkan pasokan dari sejumlah daerah penghasil cabe seperti Wonosobo dan Purbalingga lancar. “Pasokan cabe dari Wonosobo dan Purbalingga sedang panen raya dan tak ada kendala adanya cuaca buruk, jadi harga turun,” jelas Dosi, salahsatu tengkulak cabe di Pasar Induk Ajibarang, Banyumas.
Namun harga cabe yang selalu cepat berubah-ubah, imbuhnya, jika harga BBM naik, sangat mungkin harga cabe merah maupun jenis cabe lainnya akan naik lagi. Mengingat biaya transport juga pasti naik. “Naik turunnya harga cabe selain faktor pasar juga transport. Meski stok melimpah, tapi bila harga BBM April nanti naik otomatis biaya transport dari Wonosobo ke Ajibarang bakal naik, imbasnya harga cabe akan naik lagi,” ujarnya. (Ero)
#krjogja.com
Similar topics
» Harga Gula Pasir Mulai Turun
» Harga Cabai dan Bawang Mulai Turun
» Harga Beras di Banyumas Tinggi
» Harga Beras di Banyumas Melambung
» Harga Beras di Purwokerto Bertahan Tinggi
» Harga Cabai dan Bawang Mulai Turun
» Harga Beras di Banyumas Tinggi
» Harga Beras di Banyumas Melambung
» Harga Beras di Purwokerto Bertahan Tinggi
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik