warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

PPSC Dijadikan Kawasan Industri

Go down

PPSC Dijadikan Kawasan Industri Empty PPSC Dijadikan Kawasan Industri

Post  tahenk Mon Jul 30, 2012 8:41 pm

CILACAP- Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap (PPSC) akan didorong untuk menerapkan program industrialisasi kelautan. Pasalnya, Cilacap merupakan salah satu sentra pendaratan ikan tuna yang menjadi komoditas utama dalam industri perikanan tangkap.

’’Merujuk dari hasil yang dicapai di lima pelabuhan, maka skema yang sama juga akan kami terapkan di PPS Cilacap, kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo, saat Safari Ramadan di Cilacap beberapa waktu lalu.

Menurut Menteri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini terus melakukan terobosan untuk mendorong industrialisasi kelautan dan perikanan. Khusus perikanan tangkap, KKP telah menetapkan lima lokasi sebagai proyek percontohan. Lima pelabuhan yng dimaksud adalah Pelabuhan Perikanan Bungus Padang, PPS Nizam Zachman, PPN Pelabuhan Ratu, PPS Bitung, dan PPN Ambon.

Menurutnya, potensi perikanan laut Cilacap memiliki nilai ekonomi tinggi, antara lain ikan tongkol, tengiri, dan potensi lain yang berada di laut lepas. Karena itu Cilacap merupakan salah satu sentra pendaratan ikan tuna yang penting di Indonesia.

Pendaratan tersebut terintegrasi dengan PPSC sebagai zona inti, dan industrialisasi perikanan tangkap mengandalkan tiga komoditas ikan tersebut, yakni tuna, tongkol, dan cakalang.

Merujuk pada hasil yang dicapai lima pelabuhan percontohan, Sharif berharap penerapan industrialisasi di PPSC juga bisa berhasil. Karena itu, untuk mendorong ke arah tersebut, KKP telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,3 miliar untuk sarana dan prasarana pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, serta akan membangun Solar Packed Dealer untuk Nelayan (SPDN) di Kompleks PPSC senilai Rp 703 juta. ’’Ke depan kami juga berencana untuk membantu penguatan pasar di dalam dan luar negeri serta pengembangan jaminan mutu,’’ tandasnya.

805 Kapal

Terpisah, Kasi Kesyahbandaran PPSC Cilacap Dwiharto Kurniawan mengatakan jumlah kapal yang baik besar maupun kecil yang berlabuh di PPSC mencapai 805 kapal.

Dari jumlah tersebut 458 unit merupakan kapal dengan mesin indboard yang biasa mendapatkan ikan besar, termasuk tuna, tongkol dan cakalang.

’’Dilihat dari produktivitasnya, untuk ketiga jenis ikan besar itu memang paling dominan di Cilacap,’’ terangnya.

Dwiharto mengungkapkan, optimalisasi produksi ikan tuna sebenarnya masih bisa dilakukan jika saja kebutuhan bahan bakar mencukupi. Namun, karena kuota BBM kurang mencukupi, banyak nelayan yang mendaratkan tangkapannya di pelabuhan lain, seperti Jakarta maupun Pelabuhan Ratu. ’’Karena itu kami berharap rencanan pembangunan SPDN bisa meningkatkan produksi ikan,’’ paparnya.

Ketua KUD Mino Saroyo, Untung Jayanto, mengungkapkan kuota BBM untuk nelayan rata-rata 866 kiloliter/bulan. Namun, pada kondisi tertentu kuota tersebut sudah habis sebelum akhir bulan.

Ketua Asosiasi Pemilik Kapal Indonesia (APKI) Cilacap, Law A Gwan, mengungkapkan saat ini dok yang ada tidak sebanding dengan jumlah kapal.

Data terakhir, jumlah kapal yang ada di Cilacap mencapai 425 unit, belum termasuk kapal dari luar Cilacap yang berlabuh di PPSC. Sementara, dok yang tersedia baru lima lajur saja.

#suaramerdeka.com
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik