Bayi dengan Jari Dempet Ini Butuh Bantuan Biaya Operasi
Halaman 1 dari 1
Bayi dengan Jari Dempet Ini Butuh Bantuan Biaya Operasi
BANYUMAS – Sejak lahir, Cahya Asyifa 8 bulan, tidak seceria balita pada umumnya. Tangan dan kaki Cahya yang dempet, sehingga anak ke-4 pasangan pasangan Suparyo (54) dan Soimah (31) warga Jalan Merpati, Kelurahan Karang Pucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, Jawa Tengah ini, sulit beraktivitas sebagaimana balita lainnya.
Cahya membutuhkan bantuan untuk biaya operasi. Namun apa daya, Suparyo yang hanya bekerja sebagai tukang pijat, tidak mempunyai dana.
"Sejak lahir kedua tangan dan kaki anak saya dempet. Jarinya hanya ada 8, pas lahir di Rumah Sakit Margono, dokter sempat menyarankan jika sudah besar agar segera dioperasi. Tapi saya tidak punya biaya," kata Suparyo kepada wartawan, Rabu (19/9/2012).
Menurut dia, penghasilan sebagai tukang pijat hanya cukup untuk makan keluarganya. Sementara istrinya tidak bekerja dan hanya menjaga keempat anaknya.
"Untuk operasi saya terbentur masalah biaya. Saya orang tidak mampu mas, saya bingung," ungkapnya.
Dia mengakui telah berusaha mencari bantuan agar anaknya dapat dioperasi melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Namun menurut dia, bantuan dari Jamkesda cair hanya sebesar Rp 1,5 juta dan itu tidak cukup untuk biaya operasi anaknya.
"Melalui Jamkesda hanya Rp 1,5 juta. Tidak cukup Mas. Sementara memakai Jamkesmas tidak bisa. Karena Jamkesmasnya atas nama saya," jelasnya.
Menurut dia, rumah yang selama ini dia tempati pun bukan miliknya, tapi milik kerabat. Kerabat mengizinkan Suparto dan keluarganya tinggal di rumah tersebut dengan hanya membayar listrik setiap bulannya.
"Sebentar lagi, katanya rumah ini mau dijual karena sering kebanjiran," tambahnya.
Suparyo berharap anaknya segera mendapatkan bantuan agar segera dilakukan operasi dan kedua tangan dan kaki anaknya dapat kembali normal.
#detiknews
Cahya membutuhkan bantuan untuk biaya operasi. Namun apa daya, Suparyo yang hanya bekerja sebagai tukang pijat, tidak mempunyai dana.
"Sejak lahir kedua tangan dan kaki anak saya dempet. Jarinya hanya ada 8, pas lahir di Rumah Sakit Margono, dokter sempat menyarankan jika sudah besar agar segera dioperasi. Tapi saya tidak punya biaya," kata Suparyo kepada wartawan, Rabu (19/9/2012).
Menurut dia, penghasilan sebagai tukang pijat hanya cukup untuk makan keluarganya. Sementara istrinya tidak bekerja dan hanya menjaga keempat anaknya.
"Untuk operasi saya terbentur masalah biaya. Saya orang tidak mampu mas, saya bingung," ungkapnya.
Dia mengakui telah berusaha mencari bantuan agar anaknya dapat dioperasi melalui Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Namun menurut dia, bantuan dari Jamkesda cair hanya sebesar Rp 1,5 juta dan itu tidak cukup untuk biaya operasi anaknya.
"Melalui Jamkesda hanya Rp 1,5 juta. Tidak cukup Mas. Sementara memakai Jamkesmas tidak bisa. Karena Jamkesmasnya atas nama saya," jelasnya.
Menurut dia, rumah yang selama ini dia tempati pun bukan miliknya, tapi milik kerabat. Kerabat mengizinkan Suparto dan keluarganya tinggal di rumah tersebut dengan hanya membayar listrik setiap bulannya.
"Sebentar lagi, katanya rumah ini mau dijual karena sering kebanjiran," tambahnya.
Suparyo berharap anaknya segera mendapatkan bantuan agar segera dilakukan operasi dan kedua tangan dan kaki anaknya dapat kembali normal.
#detiknews
Similar topics
» Mae Butuh Tiga Tahap Operasi
» Penderita Thalasemia Butuh Bantuan
» Jantung Bocor, Hanasta Butuh Bantuan
» Fadila, Bayi dengan Cacat di Wajah, Terkatung-katung di RSCM
» Bocah Pengidap Kanker Hati Butuh Bantuan
» Penderita Thalasemia Butuh Bantuan
» Jantung Bocor, Hanasta Butuh Bantuan
» Fadila, Bayi dengan Cacat di Wajah, Terkatung-katung di RSCM
» Bocah Pengidap Kanker Hati Butuh Bantuan
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|