Warga Kepung Kantor Camat Karena Isu Remaja 15 Tahun Dihamili Ayahnya

PURBALINGGA: Puluhan aparat kepolisian dari Polres Purbalingga bersiaga di depan Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah setelah beredar isu jika warga akan menggeruduk Kecamatan untuk mencari seorang pegawai kecamatan yang diduga telah menghamili anak kandungnya sendiri hingga melahirkan.

ES (15) yang masih duduk di bangku kelas 1 SMA di Purbalingga diduga telah dihamili oleh ayah kandungnya sendiri SD, seorang pegawai Satpol PP di Kecamatan Kemangkon hingga melahirkan. Kecurigaan warga menguat setelah mengetahui SD kabur.

"Kecurigaan warga itu karena bapaknya ini kabur lalu ketika ingin ditengok tidak boleh, terus dibawa pergi, sedangkan anaknya sendiri jarang pacaran, nah siapa lagi. Dugaan masyarakat ke situ," kata Hidayat, warga sekitar kepada wartawan, Rabu (20/2/2013).

Menurut dia, waktu itu ES sakit hingga 25 hari tidak berangkat kesekolah dan saat di tengok oleh teman-temannya serta dari pihak kecamatan malah tidak diijinkan oleh bapaknya. Lalu ES dibawa pergi dengan alasan di bawa ke pesantren.

"Waktu itu teman-temannya dateng bersama orang kecamatan tapi tidak diijinkan ketemu sama bapaknya. Lalu ES dibawa pergi dan ketika ditanya warga mau kemana, SD bilang mau dibawa ke pesantren," ujarnya.

Dia menjelaskan, setelah pulang dari pesantren selama 10 hari warga langsung melapor ke pihak kepolisian atas dugaan tersebut. Lalu ES dan ibunya di bawa ke kantor polisi untuk diperiksa, tapi SD malah kabur.

"Bapaknya pergi sejak kemarin. Makanya kita makin curiga dan kita datang ke Kecamatan, ternyata juga tidak ada, kemungkinan kabur," ujarnya.

Saat ini ES dan ibunya masih di Polres, lanjutnya, sedangkan kata polisi ES sudah melahirkan. Tapi warga tidak tau siapa yang menghamili ES, karena dia anaknya jarang keluar rumah.

"Kata polisi dia sudah melahirkan. Kita curiga ke bapaknya karena anaknya ini juga belum punya pacar, terus tidak pernah pacaran, anaknya juga jarang keluar apalagi keluar-keluar malam. Pokoknya anaknya pendiam mas," ungkapnya.

Warga berharap, siapapun yang menghamili ES harus bertanggung jawab, apalagi ES sudah sampai melahirkan.

"Siapapun orangnya harus diproses secara hukum, yang menghamili harus bertanggung jawab, entah bapaknya atau siapapun," tuturnya.

Sementara menurut, Kasat Reksrim Polres Purbalingga, AKP Sardji mengatakan pihaknya baru menerima laporan dari korban dan ibunya. Kasusnya saat ini juga sudah ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan anak (PPA) Satreskrim Polres Purbalingga. Sedangkan pihaknya masih meminta keterangan dari keduanya, namun korban masih bungkam.

"Pelan-pelan, korban belum bersedia memberikan keterangan," katanya.

Terkait status SD, lanjut Sardi, pihaknya juga akan memanggil SD untuk dimintai keterangan. Jika memang yang bersangkutan tidak memenuhi panggilan itu, polisi akan melakukan langkah-langkah untuk membawanya ke polisi, termasuk menetapkannya sebagai daftar pencarian orang (DPO).

>>detik.com