Purbalingga Darurat Puting Beliung

PURBALINGGA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga menilai, bulan ini Purbalingga memasuki masa darurat angin puting beliung.

Penjelasan itu disampaikan Kepala BPBD, Priyo Satmoko, kepada Suara Merdeka, Kamis (21/2). Menurut dia, dalam empat bulan terakhir, terdapat 12 kejadian serupa yang mengakibatkan 767 rumah rusak dengan kerugian sementara Rp 927.553.500.

‘’Puting beliung terjadi di berbagai lokasi,’’ kata dia.
Kecamatan yang rawan dan beberapa kali dilanda puting beliung adalah Karanganyar, Karangmoncol, Karangreja, Rembang, Bobotsari, Mrebet, Bojongsari, dan Kutasari. ‘’Memang hampir semua kecamatan rawan,’’ kata dia.

Menurut dia, angin lisus kemungkinan masih akan terjadi lagi, karena musim hujan diperkirakan baru akan berakhir Maret mendatang. Karena itu pihaknya hanya bisa mengimbau masyarakat agar lebih waspada.

Logistik

Menurut dia, tanda-tanda akan terjadi angin puting beliung hampir sama dengan ketika akan turun hujan lebat. Pada saat itu, biasanya akan muncul mendung tebal, suhu udara meningkat, dan banyak petir menyambar. Jika ada tanda-tanda itu, masyarakat diminta mencari tempat perlindungan yang aman.

Untuk kebutuhan logistik dan bahan bangunan darurat untuk membantu para korban, tahun ini BPBD menyiapkan dana RP 500 juta. Jumlah tersebut, menurut dia standar, bisa utuh atau juga bisa juga dipakai dan kurang. Namun setidak-tidaknya Pemkab sudah mengalokasikannya.

‘’Bisa tidak terpakai, juga bisa kurang. Jika kurang ya minta lagi. Yang penting antisipasi kami tidak ada korban jiwa. Materi bisa dicari lagi,’’ imbuhnya.

Menurutnya, saat ini BPBD sedang mengusulkan bantuan kepada Pemkab, untuk membantu 32 orang korban angin puting beliung. Mereka mengalami kerugian berupa rumah roboh hingga rusak berat.

Tidak hanya itu, BPBD juga tengah mengusulkan penambahan 10 personel ke Bupati. Pasalnya saat ini hanya terdapat sepuluh anggota dengan rincian lima struktural dengan masing-masing satu staf. Hal itu dilakukan untuk penguatan kelembagaan dalam rangka memberikan pelayanan yang cepat dan tepat pada korban bencana.
‘’Kami butuh tambahan personel, agar survei lokasi bencana dan koordinasi dengan institusi terkait lebih cepat. Sehingga kebutuhan dasar korban bisa terlayani secepatnya,’’ katanya.

Pendapat senada disampaikan Koordinator SAR Perwira, Seno Aji. Menurut dia, angin puting beliung masih bisa melanda Purbalingga, hingga awal Maret. ‘’April sudah aman,’’ kata dia, kepada Suara Merdeka, kemarin.
Selama terjadi angin puting beliung, lanjutnya, pihaknya belum mendapati adanya korban jiwa akibat bencana itu. Adapun yang paling banyak adalah rumah rusak.

>>suaramerdeka.com