Sekda Cilacap Ditahan

CILACAP - Sekda Cilacap Soeprihono terhitung mulai Jumat (24/7) pukul 17.30, resmi ditahan di LP Cilacap. Dia menjadi tahanan Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilacap untuk kasus pengadaan lahan PLTU Bunton.

Penahanan dilakukan karena Kejari berkeyakinan bahwa Sekda, yang dalam proyek PLTU Bunton duduk sebagai ketua Tim Sembilan (yang mengurusi pengadaan lahan) bersalah.

’’Sekda kami tahan sebagai bagian dari proses penanganan kasus PLTU Bunton. Penahanan kami lakukan karena kami yakin dia yang paling bertanggung jawab dalam pengadaan lahan ini,’’ kata Kasi Pidum Kejari Cilacap, M Teguh P, kepada wartawan, kemarin.

Tim Sembilan dinilai Kejari bersalah karena membuat status 17 bidang tanah di calon lokasi PLTU Bunton berubah dari tanah negara menjadi tanah adat, yang akhirnya membuat tanah tersebut bisa dibebaskan di mana 16 petani penggarapnya menerima ganti rugi dari PLN (negara).

’’Untuk kasus ini yang memang dipermasalahkan adalah pembebasan lahan tersebut. Itu karena jaksa berkeyakinan adalah tanah negara yang kemudian berubah statusnya,’’ kata M Teguh kepada wartawan.

Teguh mengatakan, Sekda ditahan di LP Cilacap sebagai tahanan titipan pihak kejaksaan. Waktu penahanan adalah 20 hari. Pihak kejaksaan akan berupaya agar sebelum masa penahanan habis, kasus tersebut sudah diberkas. Kejari juga menyatakan tidak tertutup kemungkinan masih akan ada tersangka

lain. ’’Kami masih mendalami kasus ini dan tengah mencari bukti otentik lain terkait dengan kemungkinan adanya tersangka lain. Jika memang ada, maka yang bersangkutan juga bisa ditahan,’’ kata Kasi Pidum.

Beberapa saat sebelum dibawa ke LP Cilacap dari Kejari Cilacap, kepada wartawan Sekda Soeprihono mengatakan kalaupun apa yang disangkakan kepada dirinya bahwa ada tindak korupsi dalam kasus tersebut, maka ini adalah dugaan korupsi pertama di mana tersangkanya tidak menerima uang sepeser pun. ’’Ya, mungkin inilah satu-satunya dugaan kasus korupsi di mana tersangkanya tidak menerima uang sepeser pun,’’ tegas Sekda Soeprihono.

Sekda, yang sengaja memberi kesempatan kepada wartawan yang telah menunggu selesainya pemeriksaan dirinya sejak pukul 10.00, menolak untuk menjawab masalah teknis yang terkait dengan permasalahan yang disoal kejaksaan, yaitu soal status tanah untuk PLTU Bunton. ’’Pertanyaan seperti itu tolong diajukan kepada jaksa, jangan kepada saya,’’ kata Soeprihono.

Sekda datang ke kejaksaan dengan menaiki mobil bernopol R-7075-ZA. Dia datang bersama Kabag Agraria Setda Cilacap Imam Yudianto. Pemeriksaan berjalan maraton dan hanya berhenti saat shalat jumat. Di tengah pemeriksaan, sekitar pukul 14.00 datang dokter dan perawat dari RS Santa Maria Cilacap. Kabarnya Sekda sempat masuk angin dan butuh perawatan. (G21,P16,H47-62)