2 Desa Dapat Program DME

KORAN SORE WAWASAN

PURBALINGGA - Program Desa Mandiri Energi (DME) di Desa Arenan Kaligondang terkendala bahan baku, sehingga sampai saat ini tidak ada perkembangan. Desa Arenan dijadikan pilot project DME berbahan bakar nabati jenis sorgum kesulitan mendapatkan bahan baku. Program ini merupakan program bantuan stimulus fiskal dari Kementerian ESDM tahun 2009 lalu.

Kabid Sumberdaya Mineral (SDM) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Heru Budi mengakui, karena kesulitan mendapatkan bahan baku berupa batang pohon sorgum, sehingga sampai saat ini tidak beroperasi.

Di Purbalingga terdapat dua desa yang mendapatkan progam pusat berupa DME, yakni Desa Purbayasa Padamara yang digunakan untuk usaha produktif berupa pembuatan kopi. "Selama ini di Purbayasa memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), pembuatan kopi ini akan memanfaatkan energi listrik dari PLTMH di siang hari untuk membuat kopi," ujarnya.

Sementara di Desa Arenan, program pusat tersebut memiliki lahan seluas 5 hektar, namun tidak mencukupi kebutuhan bahan bakar. Pasalnya dalam 1 hektar hanya menghasilkan 25 ton batang sorgum. Dan setiap 25 kg batang mampu menghasilkan 1 liter bio-etanol.

Idealnya untuk operasional tiap hari membutuhkan lahan sorgum seluas 60 hektar. Karena usia panen sorgum 105 hari dan pengolahan lahan membutuhkan waktu 15 hari. Pihaknya akan berupaya mencari pasar untuk biji sorgum, dan malenya. Karena biji sorgum merupakan bahan untuk membuat tepung dan male biasa dimanfaatkan untuk pembuatan sapu. ST-bg