Hari Pers Nasional, Siswa SMP 'Demo' PWI Purwokerto
Halaman 1 dari 1
Hari Pers Nasional, Siswa SMP 'Demo' PWI Purwokerto
PURWOKERTO (KRjogja.com) - Belasan siswa SMP Negeri 5 Purwokerto 'mendemo' Kantor PWI Jateng VI di Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto, Rabu (9/2) memperingati Hari Pers Nasional le 65.
"Kami demo bukan menentang wartawan tapi mendukung independensi jurnalis. Kami juga meminta untuk tidak melakukan kekerasan terhadap wartawan saat bekerja. Dan, wartawan harus mampu memberi informasi akurat, menghbur dan mencerdaskan kehidupan warga," kata Seorang Siswa, Hasan Albana kepada KRjogja.com, Rabu (9/2).
Menurut Hasan masyarakat mendapat informasi dan mengetahui banyak hal dari wartawan sehingga pers indonesia tidak boleh mati. Sebaliknya terus berkembang tanpa adanya kekerasan.
Wartawan Senior Didi Wahyu memberi apresiasi tinggi atas aksi solidaritas itu dan meminta kaum jurnalis instrospeksi diri karena selama ini masih dicap sebagai 'tukang minta amplop'
"Kita akui masih banyak wartawan yang bekerja sesuai garis kinerja atau profesional. Tetapi karena adanya ulah segelintir orang yang sering mengaku sebagai wartawan, maka tetap saja cap bahwa wartawan mudah diam asal diberi uang masih melekat. Keberadaan wartawan seperti ini yang harus segera dikikis habis" paparnya.
Ketua PWI Jateng VI Purwokerto, Supriyanto Wasdi melalui HPN menjadi kontemplasi keberadaan wartawan di hati masyarakat. Namun, disisi lain keberadaan wartawan dianggap memahayakan sehingga terus terjadi kekerasan. (Ero)
"Kami demo bukan menentang wartawan tapi mendukung independensi jurnalis. Kami juga meminta untuk tidak melakukan kekerasan terhadap wartawan saat bekerja. Dan, wartawan harus mampu memberi informasi akurat, menghbur dan mencerdaskan kehidupan warga," kata Seorang Siswa, Hasan Albana kepada KRjogja.com, Rabu (9/2).
Menurut Hasan masyarakat mendapat informasi dan mengetahui banyak hal dari wartawan sehingga pers indonesia tidak boleh mati. Sebaliknya terus berkembang tanpa adanya kekerasan.
Wartawan Senior Didi Wahyu memberi apresiasi tinggi atas aksi solidaritas itu dan meminta kaum jurnalis instrospeksi diri karena selama ini masih dicap sebagai 'tukang minta amplop'
"Kita akui masih banyak wartawan yang bekerja sesuai garis kinerja atau profesional. Tetapi karena adanya ulah segelintir orang yang sering mengaku sebagai wartawan, maka tetap saja cap bahwa wartawan mudah diam asal diberi uang masih melekat. Keberadaan wartawan seperti ini yang harus segera dikikis habis" paparnya.
Ketua PWI Jateng VI Purwokerto, Supriyanto Wasdi melalui HPN menjadi kontemplasi keberadaan wartawan di hati masyarakat. Namun, disisi lain keberadaan wartawan dianggap memahayakan sehingga terus terjadi kekerasan. (Ero)
Similar topics
» Hari Pers Nasional, Wartawan - Kapolres Cilacap Tumpengan
» Hari Nusantara, Siswa SMP Gelar Pameran Poster
» Urine Kelinci Hantar SMA 2 Purwokerto Juara I Nasional
» SLB Yakut Purwokerto Tak Berani Terima Banyak Siswa
» Ribuan Siswa Purwokerto Ikuti Gerakan Indonesia Bergema Pancasila
» Hari Nusantara, Siswa SMP Gelar Pameran Poster
» Urine Kelinci Hantar SMA 2 Purwokerto Juara I Nasional
» SLB Yakut Purwokerto Tak Berani Terima Banyak Siswa
» Ribuan Siswa Purwokerto Ikuti Gerakan Indonesia Bergema Pancasila
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|