Jelang Lebaran, PT KAI DAOP Purwokerto Intensifkan Pemeriksaan Rel
Halaman 1 dari 1
Jelang Lebaran, PT KAI DAOP Purwokerto Intensifkan Pemeriksaan Rel
PURWOKERTO (KRjogja.com) - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (DAOP) 5 Purwokerto mengintensifkan pemeriksaan rel di sejumlah titik rawan, seperti wesel (pemindah jalur), tikungan, jembatan, dan terowongan untuk menjamin kelancaran perjalanan KA selama angkutan Lebaran.
"Kami melakukan pemeriksaan intensif dan perbaikan pada sejumlah titik yang dianggap membahayakan KA yang melintas," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, di Purwokerto, Selasa (9/.
Dalam hal ini, kata dia, pemeriksaan meliputi pengencangan baut penambat jalan rel, peninggian sisi rel pada tikungan, penggantian bantalan beton, penambahan balas, pengelasan sambungan rel, serta perbaikan pada wesel yang aus.
"Kondisi baut penambat yang kendor atau hilang karena pencurian, peninggian sisi rel pada tikungan yang tidak sesuai regulasi, serta kondisi wesel yang aus akan membahayakan ketika dilalui kereta api karena dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan atau anjlok," katanya.
Ia mengatakan, PT KAI Daop 5 Purwokerto memiliki jalur kereta api sepanjang 347 kilometer membentang dari Kabupaten Brebes hingga Kabupaten Purworejo dan ke arah barat sampai Kabupaten Ciamis.
Dari jalur sepanjang itu, kata dia, 77 persen menggunakan bantalan beton (77 km), 18 persen bantalan besi (62,8 km), dan sisanya menggunakan bantalan kayu sepanjang 19 km (lima persen).
"Tipe rel yang digunakan ada empat jenis, yaitu R54 (54 persen), R42 (37 persen), R33 (dua persen), dan P38 (tujuh persen)," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pemeriksaan rel diintensifkan lantaran fekuensi perjalanan KA pada saat angkutan Lebaran akan bertambah dengan jumlah penumpang yang meningkat.
Menurut dia, pemeriksaan intensif dan perbaikan pada beberapa titik rel dijadwalkan selesai sebelum masa angkutan Lebaran atau H-10.
"Frekuensi perjalanan KA yang melintas di Daop 5 Purwokerto selama angkutan Lebaran akan meningkat 20 persen, yakni dari 72 kereta api reguler per hari pada hari biasa menjadi 86 kereta api per hari," katanya.
Ia mengatakan, KA Lebaran komersial mulai dioperasikan pada H-5 hingga H+11 Lebaran atau 25 Agustus hingga 11 September 2011, sedangkan KA Lebaran ekonomi mulai dijalankan pada H-5 hingga H+7 Lebaran atau 25 Agustus hingga 7 September 2011. (Ant/Yan)
"Kami melakukan pemeriksaan intensif dan perbaikan pada sejumlah titik yang dianggap membahayakan KA yang melintas," kata Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono, di Purwokerto, Selasa (9/.
Dalam hal ini, kata dia, pemeriksaan meliputi pengencangan baut penambat jalan rel, peninggian sisi rel pada tikungan, penggantian bantalan beton, penambahan balas, pengelasan sambungan rel, serta perbaikan pada wesel yang aus.
"Kondisi baut penambat yang kendor atau hilang karena pencurian, peninggian sisi rel pada tikungan yang tidak sesuai regulasi, serta kondisi wesel yang aus akan membahayakan ketika dilalui kereta api karena dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan atau anjlok," katanya.
Ia mengatakan, PT KAI Daop 5 Purwokerto memiliki jalur kereta api sepanjang 347 kilometer membentang dari Kabupaten Brebes hingga Kabupaten Purworejo dan ke arah barat sampai Kabupaten Ciamis.
Dari jalur sepanjang itu, kata dia, 77 persen menggunakan bantalan beton (77 km), 18 persen bantalan besi (62,8 km), dan sisanya menggunakan bantalan kayu sepanjang 19 km (lima persen).
"Tipe rel yang digunakan ada empat jenis, yaitu R54 (54 persen), R42 (37 persen), R33 (dua persen), dan P38 (tujuh persen)," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, pemeriksaan rel diintensifkan lantaran fekuensi perjalanan KA pada saat angkutan Lebaran akan bertambah dengan jumlah penumpang yang meningkat.
Menurut dia, pemeriksaan intensif dan perbaikan pada beberapa titik rel dijadwalkan selesai sebelum masa angkutan Lebaran atau H-10.
"Frekuensi perjalanan KA yang melintas di Daop 5 Purwokerto selama angkutan Lebaran akan meningkat 20 persen, yakni dari 72 kereta api reguler per hari pada hari biasa menjadi 86 kereta api per hari," katanya.
Ia mengatakan, KA Lebaran komersial mulai dioperasikan pada H-5 hingga H+11 Lebaran atau 25 Agustus hingga 11 September 2011, sedangkan KA Lebaran ekonomi mulai dijalankan pada H-5 hingga H+7 Lebaran atau 25 Agustus hingga 7 September 2011. (Ant/Yan)
Similar topics
» Jelang Lebaran, Jalur Selatan Diperbaiki
» Penyakit Impor Diwaspadai Jelang Lebaran
» Jelang Lebaran, Harga Sapi di Banyumas Naik
» Jelang Lebaran, Order Sandal Pasir Kidul Meningkat
» Jelang Lebaran, Kiriman TKI Asal Cilacap bisa Capai Rp 45 Miliar
» Penyakit Impor Diwaspadai Jelang Lebaran
» Jelang Lebaran, Harga Sapi di Banyumas Naik
» Jelang Lebaran, Order Sandal Pasir Kidul Meningkat
» Jelang Lebaran, Kiriman TKI Asal Cilacap bisa Capai Rp 45 Miliar
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|