Lima Kilogram Daging Ayam Busuk Disita Petugas
Halaman 1 dari 1
Lima Kilogram Daging Ayam Busuk Disita Petugas
BANYUMAS (KRjogja.com) - Petugas dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas, mengamankan lima kilogram daging ayam berbau busuk saat razia di Pasar Sokaraja.
Saat ditanya petugas, pedagang daging Sami mengakui, daging ayam yang berbau busuk tersebut merupakan sisa dagangan hari Minggu (7/.
"Daging ayam ini merupakan sisa dagangan kemarin, dan saya dinginkan pakai es batu karena saya tidak punya lemari es," katanya, Senin (8/.
Setelah ditimbang, daging ayam berbau busuk tersebut segera diamankan agar tidak dijual kembali oleh pedagangnya.
Dalam razia di Pasar Sokaraja, tim yang dipimpin langsung Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Banyumas Hudi Utami juga menemukan sejumlah pedagang yang tidak memisahkan antara daging ayam dengan daging sapi yang mereka jual.
Sementara saat razia di Pasar Wage Purwokerto, petugas menemukan sejumlah pedagang daging ayam suntik.
Kendati demikian, para pedagang daging ayam suntik tersebut hanya didata oleh petugas dan diminta untuk tidak mencari keuntungan dengan menyuntik daging ayam maupun merendamnya dalam tong berisi air.
Terkait razia tersebut, Hudi Utami mengatakan hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat di bulan Ramadhan.
"Dalam razia ini, kami tidak menemukan adanya daging sapi gelonggongan karena kebetulan seperti di Pasar Sokaraja, dagingnya langsung berasal dari rumah pemotongan hewan yang ada di tempat itu," katanya.
Meski tidak ada, lanjutnya, pihaknya akan terus memantau terhadap kemungkinan peredaran daging sapi gelonggongan.
"Apalagi MUI (Majelis Ulama Indonesia, red.) telah mengeluarkan fatwa haram terhadap daging sapi gelonggongan," kata dia menegaskan.
Sementara mengenai daging ayam suntik, dia mengakui, daging tersebut banyak dijual pedagang Pasar Wage Purwokerto terutama yang berada di lantai bawah.
"Kalau di lantai atas, kami tidak menemukan daging ayam suntik," katanya.
Terkait perdagangan daging ayam suntik tersebut, dia mengatakan, pihaknya hanya mendata dan memberikan peringatan kepada para pedagangnya.
Selain itu, kata dia, masyarakat juga diimbau untuk bisa lebih jeli di saat hendak membeli daging sapi maupun ayam.
"Fisik daging yang sehat terlihat lebih segar dan tidak meneteskan air atau tampak kering," katanya. (Ant/Yan)
Saat ditanya petugas, pedagang daging Sami mengakui, daging ayam yang berbau busuk tersebut merupakan sisa dagangan hari Minggu (7/.
"Daging ayam ini merupakan sisa dagangan kemarin, dan saya dinginkan pakai es batu karena saya tidak punya lemari es," katanya, Senin (8/.
Setelah ditimbang, daging ayam berbau busuk tersebut segera diamankan agar tidak dijual kembali oleh pedagangnya.
Dalam razia di Pasar Sokaraja, tim yang dipimpin langsung Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Banyumas Hudi Utami juga menemukan sejumlah pedagang yang tidak memisahkan antara daging ayam dengan daging sapi yang mereka jual.
Sementara saat razia di Pasar Wage Purwokerto, petugas menemukan sejumlah pedagang daging ayam suntik.
Kendati demikian, para pedagang daging ayam suntik tersebut hanya didata oleh petugas dan diminta untuk tidak mencari keuntungan dengan menyuntik daging ayam maupun merendamnya dalam tong berisi air.
Terkait razia tersebut, Hudi Utami mengatakan hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat di bulan Ramadhan.
"Dalam razia ini, kami tidak menemukan adanya daging sapi gelonggongan karena kebetulan seperti di Pasar Sokaraja, dagingnya langsung berasal dari rumah pemotongan hewan yang ada di tempat itu," katanya.
Meski tidak ada, lanjutnya, pihaknya akan terus memantau terhadap kemungkinan peredaran daging sapi gelonggongan.
"Apalagi MUI (Majelis Ulama Indonesia, red.) telah mengeluarkan fatwa haram terhadap daging sapi gelonggongan," kata dia menegaskan.
Sementara mengenai daging ayam suntik, dia mengakui, daging tersebut banyak dijual pedagang Pasar Wage Purwokerto terutama yang berada di lantai bawah.
"Kalau di lantai atas, kami tidak menemukan daging ayam suntik," katanya.
Terkait perdagangan daging ayam suntik tersebut, dia mengatakan, pihaknya hanya mendata dan memberikan peringatan kepada para pedagangnya.
Selain itu, kata dia, masyarakat juga diimbau untuk bisa lebih jeli di saat hendak membeli daging sapi maupun ayam.
"Fisik daging yang sehat terlihat lebih segar dan tidak meneteskan air atau tampak kering," katanya. (Ant/Yan)
Similar topics
» H-1 Lebaran, Dinakan Terjunkan 20 Petugas Pantau Kesehatan Daging
» Harga Daging Sapi dan Ayam Meroket
» Opor Ayam Lebaran Picu Melonjaknya Harga Ayam Kampung
» Tumpeng Raksasa Berat 400 Kilogram
» Kayu Pinus Perhutani Tak Laku, Terancam Busuk
» Harga Daging Sapi dan Ayam Meroket
» Opor Ayam Lebaran Picu Melonjaknya Harga Ayam Kampung
» Tumpeng Raksasa Berat 400 Kilogram
» Kayu Pinus Perhutani Tak Laku, Terancam Busuk
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|