Pohon Peneduh Dipangkas
Halaman 1 dari 1
Pohon Peneduh Dipangkas
* Bahayakan Pengguna Jalan
PURWOKERTO - Pohon peneduh tepi jalan yang dinilai bisa membahayakan pengguna jalan di dalam Kota Purwokerto mulai dipangkas. Pemangkasan kemarin dimulai dari Jl HR Bunyamin dari arah perempatan DKT hingga kawasan Unsoed. Petugas dari Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang (DKCTR) yang melakukan pemangkasan juga harus mengatur lalu lintas.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bencana seperti pohon tumbang saat musim hujan seperti sekarang.
Pohon yang dipangkas umumnya yang terlalu rindang, beban batang dan daunnya dinilai berat sehingga sewaktu-waktu bisa patah atau roboh. Selain sudah menempel dengan jaringan listrik maupun telepon.
Di beberapa titik jalan dipakai separo, sehingga sempat menimbulkan kemacetan. Kebetulan jalur tersebut juga dikenal padat dan ramai.
Hampir 20 Tahun
Kasi Pertamanan dan Permakaman DKKCTR, Satrio Kamarno BSc ST, mengatakan pohon di jalur HR Bunaymin dan Jl Ovesrte Isdiman hampir 20 tahun belum pernah dipangkas. Jenis pohon di jalur tersebut umumnya pinisium dan angsana. Kalau usia pohonnya diperkirakan sudah lebih dari 25 tahun.
’’Khusus pinisium itu gampang patah, karena sudah terlalu rindang dan bebannya berat makanya harus dikurangi. Bagian atasnya kita potong agar tumbuh mengumpul seperti di depan Hotel Aston,’’ katanya.
Menurutnya, pemotongan dilakukan bertahap. Setelah HR Bunyamin dan Ovesrte Isdiman selesai akan dilanjutkan Jl Achmad Yani dan jalur di depan polres dan SPN. Di jalur tersebut juga lama belum dipangkas.
’’Khusus di jalur jalan provinsi dinas Bima Marga provinsi beberapa hari ini juga melakukan pemangkasan pohon yang sudah tua seperti di Jl Soepardjo Rustam dan perempatan Tanjung ke barat. Pohon yang sudah mati ditebang dan dilelang di tempat,’’ jelasnya.
Khusus di jalur Karangwangkal Jl Dr Soeparno hingga perempatan Roda Emas, katanya, pemangkasan terakhir enam tahun lalu. Di jalur tersebut kebanyakan jenis glodokan dan pinisium.
’’Di depan kampus Unsoed Karangwangkal itu bagus, pihak Unsoed menambah tanaman seperti Sawo Kecik sehingga lebih asri dan teduh,’’ tambahnya.(G22-17)
sumber: suaramerdeka.com
PURWOKERTO - Pohon peneduh tepi jalan yang dinilai bisa membahayakan pengguna jalan di dalam Kota Purwokerto mulai dipangkas. Pemangkasan kemarin dimulai dari Jl HR Bunyamin dari arah perempatan DKT hingga kawasan Unsoed. Petugas dari Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang (DKCTR) yang melakukan pemangkasan juga harus mengatur lalu lintas.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bencana seperti pohon tumbang saat musim hujan seperti sekarang.
Pohon yang dipangkas umumnya yang terlalu rindang, beban batang dan daunnya dinilai berat sehingga sewaktu-waktu bisa patah atau roboh. Selain sudah menempel dengan jaringan listrik maupun telepon.
Di beberapa titik jalan dipakai separo, sehingga sempat menimbulkan kemacetan. Kebetulan jalur tersebut juga dikenal padat dan ramai.
Hampir 20 Tahun
Kasi Pertamanan dan Permakaman DKKCTR, Satrio Kamarno BSc ST, mengatakan pohon di jalur HR Bunaymin dan Jl Ovesrte Isdiman hampir 20 tahun belum pernah dipangkas. Jenis pohon di jalur tersebut umumnya pinisium dan angsana. Kalau usia pohonnya diperkirakan sudah lebih dari 25 tahun.
’’Khusus pinisium itu gampang patah, karena sudah terlalu rindang dan bebannya berat makanya harus dikurangi. Bagian atasnya kita potong agar tumbuh mengumpul seperti di depan Hotel Aston,’’ katanya.
Menurutnya, pemotongan dilakukan bertahap. Setelah HR Bunyamin dan Ovesrte Isdiman selesai akan dilanjutkan Jl Achmad Yani dan jalur di depan polres dan SPN. Di jalur tersebut juga lama belum dipangkas.
’’Khusus di jalur jalan provinsi dinas Bima Marga provinsi beberapa hari ini juga melakukan pemangkasan pohon yang sudah tua seperti di Jl Soepardjo Rustam dan perempatan Tanjung ke barat. Pohon yang sudah mati ditebang dan dilelang di tempat,’’ jelasnya.
Khusus di jalur Karangwangkal Jl Dr Soeparno hingga perempatan Roda Emas, katanya, pemangkasan terakhir enam tahun lalu. Di jalur tersebut kebanyakan jenis glodokan dan pinisium.
’’Di depan kampus Unsoed Karangwangkal itu bagus, pihak Unsoed menambah tanaman seperti Sawo Kecik sehingga lebih asri dan teduh,’’ tambahnya.(G22-17)
sumber: suaramerdeka.com
Similar topics
» Pohon Peneduh Ajibarang - Wangon Membahayakan
» Masyarakat Diajak Tanam 1 Miliar Pohon
» Ribuan Pohon Peneduh di Bukateja Dibabat
» Brakk .. Pengendara Motor Tewas Tabrak Pohon
» OPEL BLAZER TABRAK MOTOR, POHON, DAN WARUNG
» Masyarakat Diajak Tanam 1 Miliar Pohon
» Ribuan Pohon Peneduh di Bukateja Dibabat
» Brakk .. Pengendara Motor Tewas Tabrak Pohon
» OPEL BLAZER TABRAK MOTOR, POHON, DAN WARUNG
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik