warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Banyumas Raih Penghargaan Daerah Berinovasi

Go down

Banyumas Raih Penghargaan Daerah Berinovasi Empty Banyumas Raih Penghargaan Daerah Berinovasi

Post  tahenk Fri Dec 02, 2011 12:09 am

PURWOKERTO - Kabupaten Banyumas, meraih penghargaan sebagai Daerah Berinovasi pada ajang Apresiasi Indonesia 2011 yang diselenggarakan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada 29-30 November 2011 di Jakarta.

"Saya yang menerima penghargaan tersebut karena Bapak Bupati Banyumas berhalangan hadir," kata Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Banyumas, Tjujun Sunarti Rochidie, di Purwokerto, Kamis (1/12).

Dalam ajang tersebut, kata dia, Kabupaten Banyumas menjadi finalis di dua kategori, yakni Apresiasi Daerah Berinovasi dan Apresiasi Kepemimpinan Daerah.

Kendati demikian, dia mengatakan, Bupati Banyumas Mardjoko hanya mendapat penghargaan sebagai finalis penghargaan Kepemimpinan Daerah.

Lebih lanjut mengenai penghargaan Apresiasi Daerah Berinovasi yang diterima Banyumas, Tjutjun mengatakan, prestasi tersebut diperoleh karena Banyumas dinilai mempunyai komitmen dan kelebihan dalam beberapa bidang inovasi yang telah diterapkan selama ini.

"Banyumas dinilai mampu menguatkan kerangka kebijakan inovasi di daerah melalui strategi pengembangan inovasi dengan beberapa langkah, antara lain penguatan sistem inovasi di daerah, peningkatan iklim usaha dan reformasi kebijakan bisnis, pengembangan daya dukung ilmu pengetahuan dan teknologi, kemampuan absorsi UKM, penumbuhan kerjasama kolaborasi inovasi, serta pengembangan kewirausahaan dan budaya inovasi," katanya.

Dalam hal ini, kata dia, Kabupaten Banyumas bersaing dengan 15 pemerintah daerah finalis lainnya.

"Di hadapan dewan juri, kami memaparkan berbagai inovasi teknologi yang sudah dilaksanakan di Kabupaten Baanyumas, antara lain pembuatan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) serta biogas dari limbah tahu dan limbah tapioka di wilayah industri kecil di Sokaraja, Kembaran, Pekuncen, dan Cilongok," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga memaparkan pemanfaatan teknologi pengolahan kotoran sapi untuk biogas dan pupuk organik, teknologi reproduksi ternak sapi melalui inseminasi buatan (embrio transfer), dan pemanfaatan teknologi untuk pembuatan urea "morales block".

"Selain masalah pemanfaatan teknologi, kami juga memaparkan empat inovasi unggulan yang dihasilkan masyarakat Banyumas, yakni pompa hidran yang dikembangkan Sudiyanto dari Desa Kutayasa, Kecamatan Sumbang, alat pemecah batu yang dikembangkan Syamsul Bahri dan Taryoki dari SMK Negeri 2 Purwokerto, inovasi grafting susuk dan okulasi pada durian Bawor yang dikembangkan Sarno di Desa Alasmalang, Kecamatan Kemranjen, serta teknologi pemurnian gula kelapa kualitas ekspor," katanya.

Menurut dia, kreasi pompa hidran yang dikembangkan Sudiyanto mendapat penghargaan sebagai salah satu dari 103 Inovasi Paling Prospektif Tahun 2011 dari Kementerian Riset dan Teknologi karena memiliki keunggulan berupa daya dorong vertikal (head) mencapai 30?50 meter, keluaran (output) sebesar 60-30 liter/detik, dan usia teknis 15 ? 20 tahun.

Sementara alat pemecah batu (stone crusher) yang dikembangkan Syamsul Bahri dan Taryoko, kata dia, menjadi pemenang dalam ajang Kreanova Tahun 2011 Provinsi Jawa Tengah karena memiliki keunggulan berupa harga yang lebih murah dibanding mesin pabrikan, menggunakan komponen lokal, hemat energi, mudah dalam perawatan, dan tingkat kebisingan rendah.

Sedangkan grafting susuk dan okulasi pada durian Bawor yang dikembangkan Sarno, lanjutnya, inovasi ini menggabungkan dua hingga lima jenis durian dengan tumpuan utama tanaman durian unggul seperti Monthong, Chanee, Matahari, dan sebagainya.

"Dengan inovasi ini bobot buah durian bisa mencapai 10 kilogram per butir," katanya.

Ia mengatakan, inovasi berupa teknologi pemurnian gula kelapa kualitas ekspor dilakukan dengan cara meleburkan gula kelapa dan selanjutnya disaring guna memisahkan kotoran.

Menurut dia, gula kelapa yang telah disaring kemudian dimasukkan ke dalam mesin pengaduk (mixer) untuk meningkatkan kadar gula yang dilanjutkan dengan proses pencetakan gula dengan ukuran dan dimensi standar kualitas ekspor.
(Ant/Yan)


sumber: krjogja.com
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik