Barlingmascakeb Dinilai Butuh Bandara
Halaman 1 dari 1
Barlingmascakeb Dinilai Butuh Bandara
PURWOKERTO- Libur natal dan tahun baru ini harus diakui ikut mengerek rezeki banyak orang. Terutama mereka yang bergelut di sektor wisata. Namun sayangnya, tidak adanya bandara di Banyumas, atau di wilayah Barlingmascakeb yang bisa diakses umum, ternyata ikut berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan di Banyumas.
Selama ini, wisatawan atau pejabat yang datang ke Banyumas dan sekitarnya harus melalui jalan darat. Akibatnya, waktu yang dibutuhkan untuk berwisata di Banyumas pun menjadi lama karena habis di perjalanan.
Ketua PHRI Banyumas, Bambang Sutrisno mengatakan, Banyumas memiliki potensi besar di wisata. Baik itu dari sisi akomodasi, alam maupun khasnya masyarakat Banyumas. Namun, wisata di Banyumas masih menemui kendala dengan tidak adanya sebuah Bandara.
Biasanya, mereka ingin menikmati libur, atau kunjungan dalam rentang waktu tiga hari saja. Menurut Bambang, bila ada bandara, maka banyak waktu perjalanan yang bisa dipangkas. Baik soal kedatangan, ataupun soal kembali pulang.
"Nah, ke Banyumas harus ditempuh jalan darat. Waktu tiga hari yang biasa digunakan pejabat atau wisatawan pun tak bisa maksimal. Ini yang mempengaruhi," ujarnya.
Dia menambahkan, Ditambahkan dia, artis-artis yang datang ke Banyumas juga kerap mengeluhkan tidak adanya bandara. Padahal, jadwal artis itu sangat padat. "Nah inilah PR Banyumas. Bagaiamana meningkatkan wisata dengan tidak adanya bandara," ungkap dia.
Diungkapkan dia, saat ini, kunjungan hotel sedang tinggi atau dalam puncak masa libur Natal dan tahun baru. Tarif hotel yang naik, kata dia, juga lazim. Sebab, seluruh daerah di Indonesia juga akan menaikan tarif hotelnya. (ttg/dis)
sumber: radar banyumas
Selama ini, wisatawan atau pejabat yang datang ke Banyumas dan sekitarnya harus melalui jalan darat. Akibatnya, waktu yang dibutuhkan untuk berwisata di Banyumas pun menjadi lama karena habis di perjalanan.
Ketua PHRI Banyumas, Bambang Sutrisno mengatakan, Banyumas memiliki potensi besar di wisata. Baik itu dari sisi akomodasi, alam maupun khasnya masyarakat Banyumas. Namun, wisata di Banyumas masih menemui kendala dengan tidak adanya sebuah Bandara.
Biasanya, mereka ingin menikmati libur, atau kunjungan dalam rentang waktu tiga hari saja. Menurut Bambang, bila ada bandara, maka banyak waktu perjalanan yang bisa dipangkas. Baik soal kedatangan, ataupun soal kembali pulang.
"Nah, ke Banyumas harus ditempuh jalan darat. Waktu tiga hari yang biasa digunakan pejabat atau wisatawan pun tak bisa maksimal. Ini yang mempengaruhi," ujarnya.
Dia menambahkan, Ditambahkan dia, artis-artis yang datang ke Banyumas juga kerap mengeluhkan tidak adanya bandara. Padahal, jadwal artis itu sangat padat. "Nah inilah PR Banyumas. Bagaiamana meningkatkan wisata dengan tidak adanya bandara," ungkap dia.
Diungkapkan dia, saat ini, kunjungan hotel sedang tinggi atau dalam puncak masa libur Natal dan tahun baru. Tarif hotel yang naik, kata dia, juga lazim. Sebab, seluruh daerah di Indonesia juga akan menaikan tarif hotelnya. (ttg/dis)
sumber: radar banyumas
Similar topics
» Forum Sahlibup se-Barlingmascakeb Bahas Reforma Agraria dan Inovasi Daerah
» PIK-R Ponpes Minhajut Tholabah Dinilai
» Buku KPU Dinilai Sesatkan Pemilih
» Pemerintah Dinilai Lepas Tangan
» "Welcome" Bandara Wirasaba
» PIK-R Ponpes Minhajut Tholabah Dinilai
» Buku KPU Dinilai Sesatkan Pemilih
» Pemerintah Dinilai Lepas Tangan
» "Welcome" Bandara Wirasaba
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|