Buah Lokal Ikut Naik
Halaman 1 dari 1
Buah Lokal Ikut Naik
BANYUMAS – Jika harga pangan melonjak dan disusul harga kedelai yang kini lagi 'bumming'. Harga buah lokal dan impor juga ikut-ikutan naik.
Sejumlah pedagang buah mengaku kenaikan harga buah sudah sangat tidak wajar. Purnomo (40), salahsatu pedagang
buah di kawasan kota Ajibarang, Banyumas, menuturkan mulai dari buah anggur, klengkeng, jeruk, apel semuanya naik drastis begitu Ramadan datang.
“Sebelum Puasa buah anggur perdus seberat 18 kilogram, normalnya Rp 190 ribu sekarang Rp 350 ribu. Akibatnya harga jual jadi naik, perkilonya yang sebelumnya Rp 40 ribu, sekarang Rp 50 ribu. Kemudian klengkeng yang semula perkilo Rp 10 ribu sekarang perkilonya Rp 20-25 ribu. Terus apel Fuji yang semula perkilo Rp 19 ribu jadi Rp 26 ribu, apel Washington semula Rp 18 ribu jadi Rp 23 ribu perkilonya. Hal itu akibat harga kulakannya juga naik drastis,” katanya, Kamis (26/7).
Purnomo lebih heran lagi, apel Malang yang semula perkilonya Rp. 5000,- sekarang naik jadi Rp.12.000,-. Jeruk lokal asal Jember standarnya Rp 7 ribu perkilo sekarang Rp 11-12 ribu. “Pokoknya semuanya naik. Padahal buah itu paling dicari konsumen saat bulan puasa ini,” ujarnya.
Hal senada disampaikan grosir buah, H Pangggio (47). Menurutnya kenaikan buah lokal dan impor disebabkan mengikuti harga minyak dunia yang juga naik. “Dulu kan harga BBM tidak jadi naik. Sedangkan harga minyak dunia tetap naik. Buah-buah import maupun buah lokal juga diekspor, harganya mengikuti harga minyak dunia. Akhirnya jadi mahal,” jelasnya.(Ero)
#krjogja
Sejumlah pedagang buah mengaku kenaikan harga buah sudah sangat tidak wajar. Purnomo (40), salahsatu pedagang
buah di kawasan kota Ajibarang, Banyumas, menuturkan mulai dari buah anggur, klengkeng, jeruk, apel semuanya naik drastis begitu Ramadan datang.
“Sebelum Puasa buah anggur perdus seberat 18 kilogram, normalnya Rp 190 ribu sekarang Rp 350 ribu. Akibatnya harga jual jadi naik, perkilonya yang sebelumnya Rp 40 ribu, sekarang Rp 50 ribu. Kemudian klengkeng yang semula perkilo Rp 10 ribu sekarang perkilonya Rp 20-25 ribu. Terus apel Fuji yang semula perkilo Rp 19 ribu jadi Rp 26 ribu, apel Washington semula Rp 18 ribu jadi Rp 23 ribu perkilonya. Hal itu akibat harga kulakannya juga naik drastis,” katanya, Kamis (26/7).
Purnomo lebih heran lagi, apel Malang yang semula perkilonya Rp. 5000,- sekarang naik jadi Rp.12.000,-. Jeruk lokal asal Jember standarnya Rp 7 ribu perkilo sekarang Rp 11-12 ribu. “Pokoknya semuanya naik. Padahal buah itu paling dicari konsumen saat bulan puasa ini,” ujarnya.
Hal senada disampaikan grosir buah, H Pangggio (47). Menurutnya kenaikan buah lokal dan impor disebabkan mengikuti harga minyak dunia yang juga naik. “Dulu kan harga BBM tidak jadi naik. Sedangkan harga minyak dunia tetap naik. Buah-buah import maupun buah lokal juga diekspor, harganya mengikuti harga minyak dunia. Akhirnya jadi mahal,” jelasnya.(Ero)
#krjogja
Similar topics
» Naik Rakit Seberangi Sungai Citanduy Demi ikut UN
» APE Lokal Siap Bersaing
» Budaya Lokal Banyumas Kian Terpinggirkan
» Jangan Malu Gunakan Produk Lokal
» Belasan Perusahaan Lokal Ramaikan Job Fair di Purbalingga
» APE Lokal Siap Bersaing
» Budaya Lokal Banyumas Kian Terpinggirkan
» Jangan Malu Gunakan Produk Lokal
» Belasan Perusahaan Lokal Ramaikan Job Fair di Purbalingga
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|