Harga Kedelai Melambung, Perajin Makanan Khas Wonosobo Gulung Tikar

WONOSOBO – Sejak melambungnya harga kedelai di pasaran menyebabkan perajin makanan khas Wonosobo yakni 'tempe kemul' terancam gulung tikar. Padahal, keberadaan makanan itu sudah menjadi ikon kota berhawa dingin tersebut.

Rusminah (34) salah satu perajin tempe kemul mengatakan, saat ini perajin hanya bisa mengurangi ukuran tempe untuk dapat bertahan. Pasalnya, perajin tidak mau mengambil resiko dengan menaikan harga tempe kemul.

"Saat ini harga tempe kemul sekitar Rp 600 per biji dan tidak mungkin dinaikan lagi. Karena makanan itu merupakan konsumsi masyarakat menengah ke bawah," tuturnya, Kamis (26/7).

Lebih lanjut dia mengatakan, jika kondisi harga kedelai masih saja tinggi maka bisa dipastikan makanan khas Wonosobo itu akan berangsur punah. Akibatnya, ratusan perjin tempe kemul akan gulung tikar dan kehilangan mata pencaharian.

"Tempe kemul itu sudah sangat melekat di hati masyarakat Wonosobo dan menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan," tutupnya.

#suaramerdeka.com