warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

PT FM Ingkar, Nasabah Jarah Rumah Pengepul

Go down

PT FM Ingkar, Nasabah Jarah Rumah Pengepul Empty PT FM Ingkar, Nasabah Jarah Rumah Pengepul

Post  tahenk Fri Jul 27, 2012 12:35 am

CILACAP- Ratusan nasabah PT Fatryal Member (FM) menjarah rumah milik Subhanul Anam (54), Senin (23/7) malam. Mereka marah karena Anam tidak kunjung memenuhi janji mengembalikan modal yang ditanamkan ke PT FM.

Warga mendatangi rumah Anam, yang menjadi pengepul dana PT FM, di Desa Pagubugan RT 24 RW 8, Kecamatan Binangun, sejak sekitar pukul 20.00.

Mereka adalah nasabah PT FM yang menyetorkan uang modal melalui Anam. ’’Mereka tidak sabar lagi menunggu pencairan uang investasi mereka,’’ kata Kapolres Cilacap AKBP Rudi Darmoko, kemarin.

Benda-benda yang dibawa oleh nasabah antara lain televisi LCD 29 inci, kompor gas, 2 tabung gas, brankas kosong, dispenser, oven, peralatan dapur, delapan almari, sepeda, tiga sofa, enam tempat tidur pegas, pintu pagar besi, serta baju dan perlengkapan. Total kerugian ditaksir sekitar Rp 20 juta.

Aksi tersebut tidak berlangsung lama karena aparat kepolisian tiba di lokasi beberapa saat kemudian. Polisi meminta warga mengendalikan emosi dan tidak main hakim sendiri.

Berdasarkan informasi dari tetangganya, Anam sekeluarga sudah meninggalkan rumah tersebut sejak Senin pagi. Kapolres meminta masyarakat atau mereka yang menanamkan investasi untuk tetap tenang.

’’Kami berharap semua tetap tertib dan tidak anarkis,’’ kata Rudi Darmoko. Polisi masih melakukan penyidikan terhadap kasus penipuan investasi itu. Namun karena belum ada pengaduan, polisi belum menetapkan tersangka.

Korban kebanyakan tergiur menanamkan modal karena tertarik dengan besarnya keuntungan yang ditawarkan. Awalnya, pembayaran profit dilakukan secara teratur setiap bulan. Setelah 14 bulan, modal nasabah pun kembali.

Karena terbukti lancar, mereka pun memutuskan bergabung lagi. Namun, dua bulan terakhir ada gelagat tidak sehat. Perusahaan mengeluarkan edaran bahwa keuntungan diturunkan dari tujuh persen menjadi enam persen mulai April. Satu bulan kemudian, ada edaran baru yang memberitahukan pembayaran keuntungan diundur setelah 12 Mei.

Namun belum lagi keuntungan dibayar, ada pemberitahuan baru dari PT FM bahwa perusahaan merugi. Semua dana nasabah akan dikembalikan Juli ini. Perusahaan berdalih harus menjual aset terlebih dulu untuk membayar dana nasabah.

Perwakilan PT FM di Binangun, Cilacap, memiliki ribuan nasabah yang tersebar ke beberapa kecamatan, meliputi Adipala, Kroya, Binangun, Kawunganten, dan kecamatan lain. Setiap nasabah menginvestasikan dana hingga ratusan juta rupiah karena iming-iming keuntungan besar.

Pinjam Bank

Tak sedikit nasabah yang nekat meminjam uang dalam jumlah besar ke bank. Selanjutnya, uang tersebut diinvestasikan ke PT FM. Selain di Binangun, ratusan nasabah PT FM di Kecamatan Kawunganten juga harus gigit jari lantaran uang Rp 2,4 miliar mereka diselewengkan.

Kapolres menegaskan polisi belum menetapkan tersangka karena belum ada laporan resmi dari korban.

’’Sampai saat ini belum ada pengaduan dari orang-orang yang merasa dirugikan oleh PT FM. Jadi belum ada tersangka,’’ ujar Kapolres.

Pascapenjarahan kemarin, polisi memasang garis batas (police line) di depan rumah Subhanul Anam. Rumah itu sudah rusak, kaca jendela pecah dan peralatan dapur berantakan.

Di bagian dalam rumah, termasuk ruang tamu, dan kamar tidur, dipenuhi beragam sampah berupa kain bekas dan plastik. Selain memasang police line di rumah Subhanul Anam, kantor PT FM tak jauh dari rumah Subhanul juga dijaga polisi.

Seperti diketahui, ribuan warga Cilacap menjadi korban investasi abal-abal yang ditawarkan oleh PT FM yang berkantor pusat di Palembang. Sejak beberapa bulan lalu, gelagat ketidakberesan sudah tercium oleh nasabah. Antara lain, pengembalian keuntungan yang tersendat, berkurang dan akhirnya macet sama sekali.

Tiap pemodal yang menanamkan dana di PT FM akan mendapat keuntungan 7% per bulan. Awalnya, pembagian keuntungan 7% per bulan ini berjalan lancar. Namun sejak beberapa bulan terakhir keuntungan tidak pernah lagi dibagikan.

Karena khawatir modal mereka tidak bisa kembali, para pemodal kemudian mulai meminta agar uang mereka dikembalikan seperti perjanjian awal, yakni kapan pun modal bisa ditarik. Namun ternyata modal tidak bisa ditarik sehingga akhirnya para nasabah itu marah.

Kepada para pemodal, PT FM menyatakan uang mereka digunakan untuk investasi di bidang perkebunan kelapa sawit, emas batangan, dan pengadaaan alat pertanian. (G21,K36-43)

#suaramerdeka.com
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik