Pasokan Tuak dari Purwokerto Digagalkan
Halaman 1 dari 1
Pasokan Tuak dari Purwokerto Digagalkan
BANDUNG – Jajaran Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Cibeunying Kidul menggagalkan pengiriman minuman keras golongan B, tuak sebanyak 16 jeriken. Minuman itu, dikirim dari Purwokerto Jawa Tengah, dan akan diedarkan di Kota Bandung.
Kapolsek Cibeunying Kidul Komisaris Harli Herdian, didampingi Kanit Reskrim Ajun Komisaris Uus Saefulloh, mengatakan awal pengungkapan ketika petugas mencurigai mobil Carry warna biru dengan nomor polisi D 1721 FT di Jalan Achmad Yani.
“Curiga, karena mobil tersebut seperti yang mengangkut muatan berat di dalamnya. Lantas, kami memeriksa dan akhirnya ditemukan jeriken tuak di dalamnya,” ucapnya Rabu (1/8/12). Penangkapan itu, dilakukan pada Rabu (1/ pukul 3.00 WIB.
Selain tuak, polisi pun menggiring sopir BA, dan temannya, FM. Dari pengakuannya, mereka hanya sebagai kurir.
Harli mengatakan, kini pihaknya masih menyelidiki terus penjualan tuak. Hal itu guna mengetahui siapa pembuat, pembeli, dan pasar dari minuman tersebut.
“Rencananya, tuak itu memang akan diantarkan ke pedagang kios. Seperti di kawasan Terminal Leuwipanjang,” ucapnya.
Dijelaskan dia, setiap jeriken, dijual seharga Rp 70 ribu. Namun, di warung-warung, tuak dijual seharga Rp 3 ribu hingga Rp 8 ribu dalam ukuran gelas. (A-195/A-88)***
#pikiranrakyat
Kapolsek Cibeunying Kidul Komisaris Harli Herdian, didampingi Kanit Reskrim Ajun Komisaris Uus Saefulloh, mengatakan awal pengungkapan ketika petugas mencurigai mobil Carry warna biru dengan nomor polisi D 1721 FT di Jalan Achmad Yani.
“Curiga, karena mobil tersebut seperti yang mengangkut muatan berat di dalamnya. Lantas, kami memeriksa dan akhirnya ditemukan jeriken tuak di dalamnya,” ucapnya Rabu (1/8/12). Penangkapan itu, dilakukan pada Rabu (1/ pukul 3.00 WIB.
Selain tuak, polisi pun menggiring sopir BA, dan temannya, FM. Dari pengakuannya, mereka hanya sebagai kurir.
Harli mengatakan, kini pihaknya masih menyelidiki terus penjualan tuak. Hal itu guna mengetahui siapa pembuat, pembeli, dan pasar dari minuman tersebut.
“Rencananya, tuak itu memang akan diantarkan ke pedagang kios. Seperti di kawasan Terminal Leuwipanjang,” ucapnya.
Dijelaskan dia, setiap jeriken, dijual seharga Rp 70 ribu. Namun, di warung-warung, tuak dijual seharga Rp 3 ribu hingga Rp 8 ribu dalam ukuran gelas. (A-195/A-88)***
#pikiranrakyat
Similar topics
» Besok, Stasiun Purwokerto Steril dari Pedagang Asongan
» Selama Puasa, Desahan Nafsu dari Gang Sadar Purwokerto Hilang
» Retno Dwi, Gadis Unik Tukang Ngemil Beras dari Desa Pesantren, Purwokerto
» Irigasi Rusak, Pasokan Air Berkurang
» Selama Puasa, Desahan Nafsu dari Gang Sadar Purwokerto Hilang
» Retno Dwi, Gadis Unik Tukang Ngemil Beras dari Desa Pesantren, Purwokerto
» Irigasi Rusak, Pasokan Air Berkurang
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|