Masuk Kedokteran Dikenai Rp 200 Juta
Halaman 1 dari 1
Masuk Kedokteran Dikenai Rp 200 Juta
wawasan digital
PURWOKERTO - Besarnya nilai sumbangan Bantuan Partisipasi Orang Tua Mahasiswa (BPOM) yang banyak dikeluhkan orang tua akan segera dievaluasi oleh pihak Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Rektor Unsoed, Prof Edy Yuwono, Rabu (23/6) mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait besaran sumbangan BPOM tersebut. Meskipun begitu, lanjutnya, bukan berarti sesudah dilakukan evaluasi kemudian sumbangan BPOM akan turun.
Evaluasi, lanjutnya, akan dilakukan sebatas apakah besaran BPOM tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. "Sebenarnya istilahnya bukan evaluasi tetapi review, dan review ini dilakukan untuk menilai apakah besaran sumbangan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak, dan bukan untuk menurunkan besarnya BPOM," jelasnya. Lebih lanjut Edy Yuwono mengatakan, dalam review tersebut, pihaknya akan mengklasifikasi setiap program studi menjadi tiga kategori.
Yakni, program studi baru yang memang masih membutuhkan biaya besar untuk pengembangan, program studi yang sudah cukup mapan tapi masih perlu pengembangan, dan program studi yang memang sudah mapan.
"Untuk program studi yang sudah mapan, tentunya tidak membutuhkan dana sebesar program studi yang baru berkembang," tuturnya. Unsoed juga akan mempertimbangkan aspek kebutuhan masing-masing program studi dalam membiayai kegiatan pendidikannya. Misalnya, untuk kegiatan pendidikan di program studi eksakta, tentu membutuhkan biaya lebih tinggi dari kegiatan pendidikan di program studi noneksakta.
Sumbangan orang tua mahasiswa, lanjut Edy, untuk kegiatan pendidikan di Unsoed masih sangat diperlukan, mengingat terbatasnya anggaran dari negara. Unsoed sendiri sampai saat ini hanya menerima anggaran dari APBN sebesar 30 persen dari total biaya operasional pendidikan.
Rp 200 juta "Kami juga selalu mencantumkan nilai bantuan yang disanggupi calon orang tua mahasiswa. Untuk setiap program studi, nilai bantuan ini dibagi dalam beberapa tingkatan atau level tergantung kemampuan orang tua," tegas Edy.
Dari 60 program studi yang dimiliki Unsoed, level tertinggi bantuan yang dikenakan terhadap orang tua calon mahasiswa, diduduki program studi Kedokteran Umum. Pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2010 ini, untuk level pertama sumbangan BPOM di program studi Kedokteran Umum, ditetapkan Rp 85 juta. Sedangkan untuk level tertinggi sebesar Rp 200 juta. hef-bg
PURWOKERTO - Besarnya nilai sumbangan Bantuan Partisipasi Orang Tua Mahasiswa (BPOM) yang banyak dikeluhkan orang tua akan segera dievaluasi oleh pihak Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Rektor Unsoed, Prof Edy Yuwono, Rabu (23/6) mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terkait besaran sumbangan BPOM tersebut. Meskipun begitu, lanjutnya, bukan berarti sesudah dilakukan evaluasi kemudian sumbangan BPOM akan turun.
Evaluasi, lanjutnya, akan dilakukan sebatas apakah besaran BPOM tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak. "Sebenarnya istilahnya bukan evaluasi tetapi review, dan review ini dilakukan untuk menilai apakah besaran sumbangan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan atau tidak, dan bukan untuk menurunkan besarnya BPOM," jelasnya. Lebih lanjut Edy Yuwono mengatakan, dalam review tersebut, pihaknya akan mengklasifikasi setiap program studi menjadi tiga kategori.
Yakni, program studi baru yang memang masih membutuhkan biaya besar untuk pengembangan, program studi yang sudah cukup mapan tapi masih perlu pengembangan, dan program studi yang memang sudah mapan.
"Untuk program studi yang sudah mapan, tentunya tidak membutuhkan dana sebesar program studi yang baru berkembang," tuturnya. Unsoed juga akan mempertimbangkan aspek kebutuhan masing-masing program studi dalam membiayai kegiatan pendidikannya. Misalnya, untuk kegiatan pendidikan di program studi eksakta, tentu membutuhkan biaya lebih tinggi dari kegiatan pendidikan di program studi noneksakta.
Sumbangan orang tua mahasiswa, lanjut Edy, untuk kegiatan pendidikan di Unsoed masih sangat diperlukan, mengingat terbatasnya anggaran dari negara. Unsoed sendiri sampai saat ini hanya menerima anggaran dari APBN sebesar 30 persen dari total biaya operasional pendidikan.
Rp 200 juta "Kami juga selalu mencantumkan nilai bantuan yang disanggupi calon orang tua mahasiswa. Untuk setiap program studi, nilai bantuan ini dibagi dalam beberapa tingkatan atau level tergantung kemampuan orang tua," tegas Edy.
Dari 60 program studi yang dimiliki Unsoed, level tertinggi bantuan yang dikenakan terhadap orang tua calon mahasiswa, diduduki program studi Kedokteran Umum. Pada penerimaan mahasiswa baru tahun 2010 ini, untuk level pertama sumbangan BPOM di program studi Kedokteran Umum, ditetapkan Rp 85 juta. Sedangkan untuk level tertinggi sebesar Rp 200 juta. hef-bg
Similar topics
» Pemakaman Dikenai Retribusi
» Di Purbalingga,BAB Sembarangan Dikenai Sanksi
» BOS SMA Rp 1 Juta Per Siswa
» Karangbanjar Masuk 15 Besar
» Ciu Cikakak Masuk Cilacap
» Di Purbalingga,BAB Sembarangan Dikenai Sanksi
» BOS SMA Rp 1 Juta Per Siswa
» Karangbanjar Masuk 15 Besar
» Ciu Cikakak Masuk Cilacap
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|