Penjaja Cinta Dominasi Tertular HIV/AIDS
Halaman 1 dari 1
Penjaja Cinta Dominasi Tertular HIV/AIDS
koran sore WAWASAN
CILACAP - Fokus perhatian terhadap penyebaran HIV/- AIDS di Kabupaten Cilacap, kini lebih banyak pada kelompok yang berisiko tinggi. Namun di Cilacap, belakangan perhatian tersebut dialihkan ke balita, menyusul fenomena baru munculnya penderita pada kalangan usia ini. Demikian yang terungkap dalam kegiatan seminar kesehatan bertema "Deteksi dini dan penatalaksanaan HIV/AIDS khususnya bagi tenaga kesehatan".
Seminar yang berlangsung, Jumat (16/7) di Gedung Griya Patra, diikuti oleh 250 tenaga kesehatan di Kabupaten Cilacap dan dibuka oleh Direktur RSUD Cilacap, Sugeng Budi Susanto. Dalam seminar tersebut, juga terungkap adanya peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cilacap. Berdasarkan data terakhir, di wilayah terluas di Jawa tengah ini, tercatat ada 215 orang yang terinfeksi virus mematikan tersebut.
Dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya adalah penderita dikalangan usia balita. Sedangkan 30 orang adalah pengidap positif dan 26, di antaranya dilaporkan telah meninggal dunia. Menurut Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Cilacap, Chozin Sungaidi peningkatan jumlah penderita HIV/ AIDS yang cukup tajam terjadi pada tahun 2009. Kebanyakan penderita itu terdeteksi melalui test VCT (Voluntary Consulting Tes) sebuah fasilitas yang dimiliki oleh RSUD Cilacap.
Sebelumnya, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Cilacap, Sarjono menerangkan, perilaku freesex (seks bebas) menjadi salah satu sumber dari merebaknya angka HIV di Cilacap. Berdasarkan data, dari sekian kategori kelompok yang rentan tertular virus HIV, didominasi oleh para penjaja cinta atau para pria "hidung belang". ady-Hr
CILACAP - Fokus perhatian terhadap penyebaran HIV/- AIDS di Kabupaten Cilacap, kini lebih banyak pada kelompok yang berisiko tinggi. Namun di Cilacap, belakangan perhatian tersebut dialihkan ke balita, menyusul fenomena baru munculnya penderita pada kalangan usia ini. Demikian yang terungkap dalam kegiatan seminar kesehatan bertema "Deteksi dini dan penatalaksanaan HIV/AIDS khususnya bagi tenaga kesehatan".
Seminar yang berlangsung, Jumat (16/7) di Gedung Griya Patra, diikuti oleh 250 tenaga kesehatan di Kabupaten Cilacap dan dibuka oleh Direktur RSUD Cilacap, Sugeng Budi Susanto. Dalam seminar tersebut, juga terungkap adanya peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Cilacap. Berdasarkan data terakhir, di wilayah terluas di Jawa tengah ini, tercatat ada 215 orang yang terinfeksi virus mematikan tersebut.
Dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya adalah penderita dikalangan usia balita. Sedangkan 30 orang adalah pengidap positif dan 26, di antaranya dilaporkan telah meninggal dunia. Menurut Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Cilacap, Chozin Sungaidi peningkatan jumlah penderita HIV/ AIDS yang cukup tajam terjadi pada tahun 2009. Kebanyakan penderita itu terdeteksi melalui test VCT (Voluntary Consulting Tes) sebuah fasilitas yang dimiliki oleh RSUD Cilacap.
Sebelumnya, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Cilacap, Sarjono menerangkan, perilaku freesex (seks bebas) menjadi salah satu sumber dari merebaknya angka HIV di Cilacap. Berdasarkan data, dari sekian kategori kelompok yang rentan tertular virus HIV, didominasi oleh para penjaja cinta atau para pria "hidung belang". ady-Hr
Similar topics
» 15 Warga Purbalingga Tertular HIV/AIDS
» Sopir dan ABK berisiko tinggi tertular HIV/AIDS
» Bawor Tiup Terompet, Launching Inyong Cinta Banyumas
» 56 TKI Terjangkit HIV/AIDS
» Kasus Kematian Akibat HIV/ AIDS di Banyumas Terus Meningkat
» Sopir dan ABK berisiko tinggi tertular HIV/AIDS
» Bawor Tiup Terompet, Launching Inyong Cinta Banyumas
» 56 TKI Terjangkit HIV/AIDS
» Kasus Kematian Akibat HIV/ AIDS di Banyumas Terus Meningkat
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik