Ratusan Rumah di Purwokerto Tidak Layak Huni

PURWOKERTO (suara merdeka) - Meski berada di daerah pusat pemerintahan, sebanyak 331 rumah di Kelurahan Arcawinangun Kecamatan Purwokerto Timur yang tersebar di 10 RW tidak layak huni.

Koordinator Tim Inti Perencanaan Partisipatif Badan Keswadayaan Masyarakat (TIPP BKM) Kelurahan Arcawinangun, Subagyo menyampaikan data tersebut dalam pemaparan hasil Lokakarya Pemetaan Swadaya di Balai Kelurahan Arcawinangun Kecamatan Purwokerto Timur, Minggu (29/.

Ditambahkankan, kriteria rumah tidak layak huni yaitu kondisi fisik bangunan berupa papan kayu, lantai masih berupa tanah, tidak memiliki MCK dan kondisi kebersihan sekitar rumah yang buruk.

Selain itu, sampah juga menjadi permasalahan utama di Kelurahan Arcawinangun. Sebanyak 60% masyarakat membuang sampah di lahan kosong. Belum lagi banyak warga yang membuat kandang ternak menyatu dengan rumah. Sebanyak 47 kandang menyatu dengan rumah pemiliknya.

Bahkan lokasi pembuangan sampah dan kandang tersebut berdekatan dengan home industri pabrik tahu dan bihun. Kondisi tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap dan mempengaruhi kehigienisan kedua bahan makanan tersebut.

Sumber Acuan
Permasalahan tersebut merupakan PR besar bagi aparat kelurahan untuk segera mengatasinya. Subagyo menambahkan, sebenarnya home industri berupa tahu dan bihun tersebut merupakan potensi ekonomi yang dimiliki oleh kelurahan. Tercatat ada 18 rumah yang melakukan produksi pembuatan kedua bahan makanan tersebut.

"Untuk saat ini kelurahan tidak bisa mengkoordinir kedua industri rumahan tersebut. Itu merupakan wewenang koperasi. Namun kami akan mengundang tenaga ahli untuk memberikan penyuluhan kepada mereka seperti kehegienisan makanan, tempat dan pengolahan limbah," jelasnya.

Lokakarya Pemetaan Swadaya yang dilakukan Kelurahan Arcawinangun ditujukan untuk menggali potensi dan permasalahan masyarakat Kelurahan Arcawinangun. Pemetaan dimulai sejak 5 Juli -4 Agustus dengan metode transek, kuisioner dan indept interview.

Secara terpisah, Sekretaris panitia lokakarya, Hari Budi menyatakan untuk selanjutnya data yang diperoleh dikaji, dirumuskan dan dianalisa permalahan yang ada. Data yang sudah valid akan di jadikan sebagai sumber acuan untuk dicarikan <i>chanel<p> pihak lain yang peduli terhadap kondisi masyarakat Kelurahan Arcawinangun.

"Selain itu diharapkan adanya perubahan perilaku masyarakat untuk lebih peka terhadap kondisi lingkungan dan peduli sesama masyarakat," pungkasnya.

( Ryan Rachman /CN13 )