warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Lokasi Pabrik Gula Purbalingga Belum Fix

Go down

Lokasi Pabrik Gula Purbalingga Belum Fix Empty Lokasi Pabrik Gula Purbalingga Belum Fix

Post  tahenk Thu Mar 03, 2011 8:31 pm

BANYUMASNEWS.COM

PURBALINGGA – Meskipun MoU Pendirian Pabrik Gula Pasir di Purbalingga sudah ditandatangani, hingga saat berita ini diturunkan PT Putra Giri Manis (PT PGM) selaku investor belum menentukan desa yang akan menjadi lokasi pabrik tersebut. Meksi demikian, PT PGM memiliki kecenderungan menjatuhkan pilihan pada Desa Kebutuh Kecamatan Bukateja.

“Kami sudah mengantongi dua calon lokasi, yang pertama Desa Kebutuh Kecamatan Bukateja dan yang kedua Desa Majasem Kecamatan Kemangkon. Tapi setelah kami survey, Desa Majasem konon pernah terendam banjir. Makanya kami sepertinya lebih condong ke Kebutuh,” ujar Direktur Operasional PT PGM Fx Rudy Sudirman usai Paparan Rencana Pendirian Pabrik Gula Purbalingga di Operational Room Graha Adiguna, kemarin.

Kebutuh menjadi pilihan utama PT PGM karena memiliki beberapa keuntungan seperti kedekatan dengan bahan baku, dekat dengan sungai untuk memenuhi kebutuhan air dalam proses pengolahan, jauh dari pemukiman, dan memiliki karakteristik yang cocok untuk pabrik gula. Kedekatan dengan bahan baku akan meminimalkan resiko kerusakan bahan baku, jaminan terpenuhinya bahan baku dan memperkecil biaya transportasi.

Persoalan yang dihadapi PT PGM saat ini, harga tanah di Desa Kebutuh yang diprioritaskan menjadi lokasi terus merangkak naik. Menurut Rudy, pada awal survey dan kesepakatan dengan pemilih lahan sekitar setahun lalu, harga tanah Rp 400ribu/ubin. Beberapa bulan kemudian harga menjadi Rp 600ribu/ubin dan terakhir Rp 800ribu/ubin.

“Kami khawatir tidak lama lagi bisa mencapai 1 juta per ubin. Inilah kesulitan kami,” imbuhnya.

Dalam sesi diskusi usai paparan, Asisten Pembangunan dan Perekonomian Setda Purbalingga Kodadiyanto memberikan saran agar PT PGM secepatnya mengambil keputusan untuk membeli tanah di Kebutuh, jika memang tanah tersbeut potensial. Sebab, jika PT PGM tidak segera memutuskan akan membingungkan semua pihak sekaligus menjadi faktor pencetus munculnya para broker tanah yang hanya mencari keuntungan tanpa punya andil apapun.

“Sebaiknya beli saja sekarang. Kalau toh nggak jadi, nanti bisa dijual lagi tetap untung. Namanya juga jual tanah,” ujar Kodadiyanto yang juga berkesempatan menjadi moderator sesi diskusi yang dihadiri seluruh Kepala SKPD se-Kabupaten Purbalingga, para camat dan para kades terkait.

Tidak Akan ‘Lari’

Belum adanya keputusan lokasi pendirian pabrik gula ini memang sedikit membuat ketar-ketir masyarakat Purbalingga. Terutama masyarakat di daerah Kecamatan Bukateja dan Kemangkon yang sangat berharap adanya lapangan pekerjaan baru, terutama bagi kaum laki-laki. Pabrik ini diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja hingga 400 orang sebagai karyawan di dalam pabrik dan ribuan tenaga kerja di ladang tebu.

Kekhawatiran itu menurut Camat Bukateja Akhsan Mashuri terbaca dengan munculnya isu di masyarakat, investor pabrik gula diminta pindah ke kabupaten lain. Menanggapi hal ini, Rudy menegaskan pihaknya tidak akan ‘lari’ dari Purbalingga.

“Tidak, kami tidak mungkin akan ‘lari’ meninggalkan Purbalingga. Purbalingga sudah menjadi pilihan kami. Hanya saja memang kami belum memastikan desa mana yang akan kami jadikan lokasi. Purbalingga sudah pilihan terbaik kami,” tegasnya.

Rudy menegaskan selain MoU, bukti keseriusan pendirian pabrik gula di Purbalingga juga ditandai dengan telah adanya koordinasi pihaknya dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jateng untuk mendukung penyediaan lahan tebu di beberapa kabupaten tetangga di sekitar lokasi pabrik, seperti Kabupaten Banyumas dan Banjarnegara. Pemkab Purbalingga melalui Dinas Pertanian dan Kehutanan juga telah menyiapkan lahan sesuai pilihan lokasi pabrik nantinya.

Targetnya, Pabrik Gula akan selesai pembangunannya dan mulai proses giling tahun 2013. Dalam empat tahun kemudian, target luas tanah diupayakan meningkat dari 4000 ha menjadi 12.000 ha. Tebu yang digiling tahun 2013 mencapai 320 ribu dalam setahun, diharapkan meningkat menjadi 960 ribu/tahun. Dan gula yang dihasilkan meningkat dari 22.400 ton pada tahun 2013 akan meningkat menjadi 86.400 ton pada tahun 2017. (BNC/cie)
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik