Rencana Pendirian Pabrik Gula di Purbalingga Stagnan

SEMARANG – Pemprov Jateng mendesak Pemkab Purbalingga secepatnya bisa menetapkan lokasi pendirian pabrik gula (PG) atau mencari alternatif baru tanah milik negara yang bisa ditukargulingkan. Jika tidak ada solusi yang tepat, Pemprov pesimistis PG yang diharapkan bisa menyerap tenaga kerja baru ini tidak akan bisa beroperasi. Selama ini upaya pembebasan lahan terganjal dengan harga yang meroket tajam sehingga tak tersentuh oleh investor PT Putra Giri Manis.

Kepala Dinas Perkebunan Jateng Teguh Winarno mengungkapkan, sejauh ini proses pendekatan telah dilakukan tetapi kisaran harga tanah yang sebelumnya hanya belasan ribu rupiah per meter persegi, langsung membumbung bahkan sampai di atas angka Rp 1 juta. Hal inilah yang membuat penyediaan lahan menjadi terhambat, padahal kepala daerah sudah berupaya maksimal untuk mencari lokasi yang tepat digunakan sebagai PG di wilayah Purbalingga.
Investasi

“Sulit sekali karena harganya sangat tinggi jadi stagnan seperti sekarang. Solusinya kalau tidak dengan pendekatan, mencari tanah negara yang bisa ditukargulingkan seperti halnya pabrik gula di Blora yang merupakan milik Kwarcab,” papar Teguh di Gedung Berlian, Kamis (29/12).

Teguh menuturkan, investasi yang dibutuhkan untuk sebuah pabrik gula itu bisa mencapai Rp 1,87 triliun dan membutuhkan lahan minimal 25 hektare. Menurutnya, alternatif lokasi awal yang berada di Kecamatan Bukateja dan Kemangkon sebenarnya dinilai sudah cukup layak untuk pendirian sebuah pabrik gula. Jika sudah terealisasi, nantinya PG di Purbalingga akan berkapasitas 5.000 TCD (Ton Cane per Day) dengan luas lahan tebu yang diperlukan berkisar 10 ribu hektare.

Target swasembada gula Jateng pada tahun 2013 optimistis bisa diraih meski dengan sejumlah kendala yang ada termasuk tersendatnya rencana PG di Purbalingga. Menurut Teguh, saat ini total kapasitas 13 PG yang ada di Jateng mencapai 37.800 TCD. Perluasan areal tebu juga akan dioptimalkan sekitar 2.950 hektare untuk menunjang mimpi swasembada gula tersebut.

“Lahan yang dibutuhkan sekitar 77.400 hektare dan optimistis swasembada bisa terlampaui karena PG yang di Blora juga terus menunjukkan perkembangan yang baik, sekitar 30% pembangunannya. Sekarang sedang membuat embung untuk menunjang kebutuhan air,” paparnya.

Sumber: http://kotaperwira.com/rencana-pendirian-pabrik-gula-di-purbalingga-stagnan#ixzz1i5DVIOTS
daplun@kotaperwira.com