Jalan Ambles Lalu Lintas Macet

suaramerdeka.com

Jalur Tegal-Purwokerto
BUMIAYU - Ratusan kendaraan, utamanya truk dan bus yang melintas di jalur tengah Tegal-Purwokerto terjebak kemacetan hingga berjam-jam di wilayah Tonjong, Brebes.

Kemacetan di ruas itu terjadi, menyusul amblesnya badan jalan di tikungan Ciregol, Desa Kutamendala sejak Rabu malam (2/3) sekitar pukul 23.00. Badan jalan di lokasi itu ambles sepanjang lebih kurang 20 meter, dengan kedalaman 30 sentimeter sampai 40 sentimeter.

Menurut sejumlah warga, semula kendaraan masih bisa melintas karena badan jalan yang ambles diuruk dengan tanah. Namun kemudian macet total ketika sebuah truk tronton mengalami patah gardan saat mencoba melewati lokasi tersebut.

Penumpukkan kendaraan pun tidak terelakkan, karena petugas dari Satlantas Polres Brebes memberlakukan sistem buka tutup. Sementara kendaraan berat memilih parkir karena cukup membahayakan jika dipaksakan melintas.

”Sulit untuk melalui badan jalan yang ambles, apalagi dari arah Tegal kondisi jalan menanjak,” ujar Kardiman, sopir truk asal Gresik, Kamis pagi (3/3). Dia yang sedianya hendak menuju Ciamis mengirim pupuk, mengaku sudah terjebak macet selama lebih dari sepuluh jam.

Antrean kendaraan yang didominasi bus dan truk mengular dua sampai tiga kilometer. Dari arah utara (Tegal) antrean terpantau hingga Dukuh Gardu (perbatasan Brebes - Tegal), sementara dari arah sebaliknya (Purwokerto) penumpukan kendaraan terjadi hingga Pasar Linggapura.

Kepala Dishubkominfo Pemkab Brebes H Soeprapto SH mengatakan, untuk mengurangi penumpukan kendaraan, pihaknya telah berkordinasi dengan Satlantas Polres melaksanakan pengalihan jalur kendaraan.
Menurut dia, kendaraan yang keluar dari tol Pejagan tujuan Purwokerto melalui jalur Tegal - Pemalang - Bobotsari. ”Sedangkan untuk kendaraan kecil kami alihkan melalui jalur Kutamendala - Karangjongkeng - Linggapura,” katanya.

Bisa Putus Sejumlah warga mengatakan, tanda-tanda jalan ambles sudah terlihat pada Senin (1/3). Saat itu sudah terlihat lubang, badan jalan juga bergelombang. Kondisinya bertambah parah setelah hujan lebat kembali mengguyur sepanjang Rabu sore kemarin. Menurut warga, kondisi jalan terancam putus, karena titik retakan ternyata menjalar hingga bukit jati persis di atas jalan. ”Kalau tidak secepatnya ditangani, badan jalan bisa putus,” kata Suwondo, warga setempat.

Kasi Jalan BPT Bina Marga Fatoni Aziz, yang di temui di lokasi mengatakan, amblesnya badan jalan terjadi karena curah hujan yang cukup tinggi. Untuk kelancaran lalu lintas, kini sedang dilakukan penanganan. (H51-13)