warga purbalanjar
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Sedimentasi Ancam Lalu Lintas Kapal

Go down

Sedimentasi Ancam Lalu Lintas Kapal Empty Sedimentasi Ancam Lalu Lintas Kapal

Post  tahenk Fri Nov 04, 2011 9:11 pm

CILACAP - Pendangkalan di kolam Pelabuhan Perikanan Samu­dera Cilacap (PPSC) masih mengancam lalu lintas kapal. Pengerukan yang dilakukan sejak 2010, masih menyisakan sekitar 55.000 meter kubik sedimen. Sementara, tiap tahun ketinggian sedimentasi ber­tam­bah sekitar 30 cm.

Kepala Bidang Pengembangan PPSC, Mansur mengatakan, sedimentasi terbesar berasal dari su­detan Sungai Yasa. Indikasinya, terlihat dari material sedimen yang berupa lumpur dan sampah domestik. Perhitungan yang dilakukan konsultan, setiap tahun ketinggian sedimentasi bisa bertambah sekitar 30 cm.

”Selain material pasir dari laut, terbesar justru dari sungai,” katanya, kemarin.

Dengan asumsi kedalaman kolam dermaga 2,5 meter, maka pertam­bahan ketinggian tersebut selama tiga tahun akan mengurangi keda­lam­an hampir 1 meter. Dengan begitu, perlu dilakukan pengerukan. Jika tidak, maka dapat menghambat lalu lintas kapal.

Perhitungan pada 2010, volume sedimentasi mencapai 115.000 meter kubik. Pengerukan telah dilakukan dua kali, yakni 2010 de­ngan volume sedimentasi terkeruk 40.000 meter kubik dan tahun ini sebanyak 20.000 meter kubik.

”Karena keterbasan dana, maka pengerukan kami prioritaskan di tempat-tempat tertentu yang kami anggap vital, seperti alur dan area bongkar ikan,” tandasnya.

Diakuinya, cara tersebut memang terbukti efektif untuk menghindari terjadinya kapal kandas di dermaga. Namun demikian, pihaknya meminta semua pihak untuk memerhatikan tingginya tingkat sedimentasi. Terutama, masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai.

”Selain itu, Pemkab hendaknya kembali menggiatkan program kali bersih,” paparnya.

Sementara itu, material sedimentasi yang berasal dari laut sudah bisa ditekan dengan keberadaan break water di dua sisi pintu masuk dermaga, yakni sebelah utara sepanjang 750 meter dan sebelah selatan 390 meter. Dengan demikian, material sedimentasi berupa pasir tidak sebanyak lumpur, yang berasal dari sudetan Sungai Yasa.

”Sebenarnya sudetan itu tidak menjadi masalah karena sangat bermanfaat bagi nelayan. Hanya kami mengharapkan agar masya­rakat bisa menjaga sungai tetap bersih,” tegasnya.

Ditambahkan, kolam alur tersebut dilalui ribuan kapal yang bersandar di PPSC. Selama tahun 2010 lalu, tingkat lalu lintasnya mencapai 61.640 kapal. Hingga Agustus 2011, lalu lintas kapal sudah mencapai 55.410 kapal. Sebagian besar, kapal berbobot di atas 20 Gross Ton (GT). ”Jadi kedalaman alur harus terjaga agar tidak kandas,” tegasnya.

Memperihatinkan

Sedimentasi di Wakil Ketua I Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap, Indon Tjahjana mengakui, selama ini, sedimentasi yang terjadi di Sungai Yasa sudah sangat memprihatinkan.

Bahkan, pada saat-saat tertentu, nelayan kesulitan untuk keluar dari sungai menuju laut.

”Mereka bisanya mengeluaran kapal saat pasang dan menambatkan di dermaga dulu,” ujarnya.

Dia menyatakan, pengerukan yang dilakukan di dermaga PPSC sangat mendukung lalu lintas kapal nelayan. Namun demikian, seharusnya pengerukan itu juga diimbangi oleh Pemkab Cilacap dengan me­normalisasi Sungai Yasa. Sebab, sungai itu memberikan andil material sedimentasi ke dermaga melalui sudetan. (cs-64)

sumber: suaramerdeka.com
tahenk
tahenk

Jumlah posting : 2009
Join date : 27.01.08
Lokasi : Jakarta Selatan

http://tahenk.multiply.com/

Kembali Ke Atas Go down

Kembali Ke Atas

- Similar topics

 
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik