Mangkrak, Halte Malah Akan Ditambah
Halaman 1 dari 1
Mangkrak, Halte Malah Akan Ditambah
PURWOKERTO - Keberadaan halte di wilayah Purwokerto yang sedianya untuk memfasilitasi masyarakat ketika akan naik angkutan kota (angkot), ternyata tidak banyak dimanfaatkan. Mereka lebih memilih naik angkot di sembarangan tempat.
Lantaran jarang difungsikan masyarakat, keberadaan halte-halte tersebut terkesan mangkrak dan tidak terawat. Padahal tujuan awal penyediaan halte ini untuk memudahkan masyarakat serta mengurangi kesemrawutan arus lalu lintas di wilayah kota.
''Kemungkinan lokasinya yang tidak tepat, sehingga masyarakat banyak yang tidak memanfaatkan. Akibatnya sopir angkot jarang yang mau berhenti di depan halte saat mencari penumpang,'' kata Yuli, karyawan perusahaan swasta di Purwokerto, kemarin.
Di wilayah kota Purwokerto, setidaknya baru ada dua halte yang sudah dibangun Pemkab, yakni tepat di depan Alun-alun dan di kawasan Kebondalem. Halte di kawasan Alun-alun praktis sangat jarang dilirik calon penumpang, adapun halte di kawasan Kebondalem sesekali ada yang memanfaatkan. Itu pun karena sejumlah angkot kerap berhenti di kawasan tersebut.
Kendati keberadaan halte yang sudah ada jarang dimanfaatkan, namun Pemkab Banyumas lewat Dinhubkominfo justru berencana akan menambah jumlah halte. Dinas beralasan jumlah halte yang ada sekarang dinilai masih sangat sedikit, sehingga perlu ada penambahan.
Tahun Depan
Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinhubkominfo Banyumas, Agus Sriyono, mengatakan, penambahan jumlah halte ini rencananya akan direalisasikan tahun depan. ''Saat ini jumlah halte di Purwokerto masih minim, makanya kami akan menambah lagi. Adapun survei lokasi yang akan didirikan halte belum kami lakukan,'' ungkapnya.
Dia menjelaskan, kemungkinan halte yang akan dibangun ukurannya lebih kecil, yakni hanya sekitar 2 x 4 meter. Ukuran tersebut menurutnya sudah mencukupi, pasalnya di dalam kota Purwokerto tidak dilewati bus tetapi hanya angkot.
Pembangunan halte ini, lanjut dia, rencananya akan dilakukan pada titik-titik yang sering digunakan masyarakat saat menunggu angkot.
''Seperti di depan pendapa wakil Bupati. Di kawasan ini sering digunakan sopir angkot ngetem, sebab banyak calon penumpang yang naik angkot di lokasi itu,'' jelasnya.
Kendati lokasi ini berpotensi akan didirikan halte, namun lokasinya tidak akan tepat di dekat perempatan. Kemungkinan akan ditempatkan agak ke sebelah barat, supaya tidak berada tepat di samping perempatan.
''Di sekitar lokasi tersebut merupakan perempatan yang padat arus lalu lintas. Kalau dibangun tepat di kawasan itu, dikhawatirkan justru akan menambah kesemrawutan,'' tandas dia. (H48-78)
sumber: suaramerdeka.com
Lantaran jarang difungsikan masyarakat, keberadaan halte-halte tersebut terkesan mangkrak dan tidak terawat. Padahal tujuan awal penyediaan halte ini untuk memudahkan masyarakat serta mengurangi kesemrawutan arus lalu lintas di wilayah kota.
''Kemungkinan lokasinya yang tidak tepat, sehingga masyarakat banyak yang tidak memanfaatkan. Akibatnya sopir angkot jarang yang mau berhenti di depan halte saat mencari penumpang,'' kata Yuli, karyawan perusahaan swasta di Purwokerto, kemarin.
Di wilayah kota Purwokerto, setidaknya baru ada dua halte yang sudah dibangun Pemkab, yakni tepat di depan Alun-alun dan di kawasan Kebondalem. Halte di kawasan Alun-alun praktis sangat jarang dilirik calon penumpang, adapun halte di kawasan Kebondalem sesekali ada yang memanfaatkan. Itu pun karena sejumlah angkot kerap berhenti di kawasan tersebut.
Kendati keberadaan halte yang sudah ada jarang dimanfaatkan, namun Pemkab Banyumas lewat Dinhubkominfo justru berencana akan menambah jumlah halte. Dinas beralasan jumlah halte yang ada sekarang dinilai masih sangat sedikit, sehingga perlu ada penambahan.
Tahun Depan
Kabid Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinhubkominfo Banyumas, Agus Sriyono, mengatakan, penambahan jumlah halte ini rencananya akan direalisasikan tahun depan. ''Saat ini jumlah halte di Purwokerto masih minim, makanya kami akan menambah lagi. Adapun survei lokasi yang akan didirikan halte belum kami lakukan,'' ungkapnya.
Dia menjelaskan, kemungkinan halte yang akan dibangun ukurannya lebih kecil, yakni hanya sekitar 2 x 4 meter. Ukuran tersebut menurutnya sudah mencukupi, pasalnya di dalam kota Purwokerto tidak dilewati bus tetapi hanya angkot.
Pembangunan halte ini, lanjut dia, rencananya akan dilakukan pada titik-titik yang sering digunakan masyarakat saat menunggu angkot.
''Seperti di depan pendapa wakil Bupati. Di kawasan ini sering digunakan sopir angkot ngetem, sebab banyak calon penumpang yang naik angkot di lokasi itu,'' jelasnya.
Kendati lokasi ini berpotensi akan didirikan halte, namun lokasinya tidak akan tepat di dekat perempatan. Kemungkinan akan ditempatkan agak ke sebelah barat, supaya tidak berada tepat di samping perempatan.
''Di sekitar lokasi tersebut merupakan perempatan yang padat arus lalu lintas. Kalau dibangun tepat di kawasan itu, dikhawatirkan justru akan menambah kesemrawutan,'' tandas dia. (H48-78)
sumber: suaramerdeka.com
Similar topics
» Terminal Binorong mangkrak
» Bank Padi Mangkrak
» Wisata Nusakambangan Terancam Mangkrak
» Belum Akan Ditambah Armada Bus
» Camat Minta Dana E- KTP Ditambah
» Bank Padi Mangkrak
» Wisata Nusakambangan Terancam Mangkrak
» Belum Akan Ditambah Armada Bus
» Camat Minta Dana E- KTP Ditambah
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik