Ribuan Massa PDI Purbalingga Ikut Aksi Penolakan Kenaikan BBM

PURBALINGGA - Aksi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Rabu (28/3) juga digelar di Purbalingga (Jateng). Sedikitnya 2.000 massa Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Purbalingga, berunjukrasa melakukan long march dari sekretariat DPC PDI Perjuangan di Jl. S Parman, lalu melewati jalan-jalan protokol dan berakhir di alun-alun Purbalingga.

Dipimpin langsung oleh Ketua DPC PDI Perjuangan, Tasdi SH MH, massa ditemui bupati Purbalingga Drs Heru Sudjatmoko MSi, wakil bupati Drs Sukento Ridho Marhaendrianto MM, Kapolres Purbalingga AKBP Ferdy Sambo SIK SH, Komandan Kodim 0702 Letkol (Arm) Jati Bambang Priambodo, Kajari Siti Ratnah SH MH. Kepada bupati, Tasdi yang juga Ketua DPRD Purbalingga menyampaikan aspirasi PDI Perjuangan yang menolak kebijakan menaikkan harga BBM.

Tasdi menandaskan, kebijakan menaikkan harga BBM identik dengan pengingkaran pemerintah terhadap amanat dan mandat rakyat, yakni pemerintah berkewajiban mensejahterakan rakyat. Tasdi juga menuding penetapan cost dan harga BBM tidak transparan.

"Kenaikan harga BBM menguntungkan kepentingan penguasa dan pihak asing. Tapi dampaknya menyengsarakan rakyat kecil," ujar Tasdi.

Mengutip pernyataan Menko Kesra, Tasdi mengungkapkan, jika harga BBM naik Rp 1.500 perliter, jumlah rakyat miskin akan bertambah 5 juta jiwa. Sedang Mendiknas menyatakan, kenaikan yang sama akan membuat siswa miskin bertambah 7 juta jiwa.

Tasdi mengingatkan sila kelima, yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pasal 33 UUD 45 juga jelas menyebutkan kekayaan alam Indonesia dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

"Lah terus kenaikan harga BBM ini untuk kepentingan siapa? Yang jelas bukan untuk rakyat karena rakyat akan menderita akibat melambungnya harga-harga lainnya," ujar Tasdi yang disambut tepuk tangan pengunjuk rasa.

Tasdi menyayangkan sikap pemerintah dan sebagian fraksi-fraksi di DPR yang mengabaikan aspirasi rakyat Indonesia. Nasib rakyat ditentukan dan dipermainkan oleh segelintir elit politik di Jakarta.

Aksi unjukrasa yang berlangsung sekitar satu setengah jam berlangsung tertib. Usai menyampaikan aspirasinya, massa PDI Perjuangan kembali ke sekretariat DPC dengan berjalan kaki, dan membubarkan diri. [Seruu/D2C]

#solusimobil.com