Bupati: Penertiban Pasar Wage Jalan Terus

PURWOKERTO (suaramerdeka.com)- Dua sikap berbeda disampaikan terpisah DPRD dan Bupati Banyumas terkait masalah Pasar Wage, kemarin. DPRD memutuskan ditunda dulu, sedangkan Bupati Mardjoko menyatakan penertiban dan penataan kembali ke lantai dua harus jalan terus.

Sementara tim mediasi dari Unsoed yang bakal menggelar forum multi stakeholder atau semacam forum meja bundar untuk membantu mencari solusi terus dimatangkan.

Ketua DPRD Juli Krisdiyanto dalam sidang paripurna tentang jadwal masa persidangan II menyampaikan, setelah ada kejadian bentrok beberapa waktu lalu, kelanjutan penanganan masalah Pasar Wage dengan model penertiban minta ditunda dulu. Penundaan itu sekaligus menunggu hasil perencanaan kebijakan strategis.

”Kami mengimbau kepada Bupati dan jajaran eksekutif untuk menunda dulu penanganan lebih lanjut masalah Pasar Wage. Lebih baik kita konsentrasi ke masalah penting lain yang juga mendesak,” kata Juli seraya meminta Wakil Bupati Achmad Husein menyampaikan ke Bupati Mardjoko.

Masalah penting yang mendesak, kata dia, DPRD dan eksekutif sebentar lagi membahas KUA-PPAS Perubahan APBD 2011, APBD Perubahan 2011 dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2010. Kemudian persiapan dan penyiapan anggaran pilkada dan Porprov 2013.

Juli menyampaikan, saat eksekutif mengusulkan alokasi anggaran untuk penataan Pasar Wage lantai dua di APBD 2010 sudah disetujui, namun setelah dilaksanakan terutama pemindahan ke lantai dua dan penertiban menimbulkan masalah.

Usai paripurna dia menambahkan, mediasi yang tengah disiapkan Unsoed mohon bisa dijelaskan secara detail dulu. Tujuannya agar ke depan tidak ada persepsi yang salah, misalnya muncul tudingan itu dilakukan untuk mengakomodasi kelompok kepentingan tertentu.

”Karena kalau model forum-forum semacam itu sudah banyak dilakukan selama ini. Mulai yang digagas elemen masyarakat termasuk lewat DPRD, tapi nyatanya Bupati juga tetap dengan kebijakannya. DPRD akan kembali melakukan dengar pendapat. Semua elemen bisa dipanggil, didengar pendapatnya termasuk dari kalangan akademisi,” katanya.
Anggota Fraksi PDI-P, Anang Agus Kostrad, dalam interupsinya menyatakan pendekatan secara persuasif soal Pasar Wage harus lebih dikedepankan. (G22-17)