Perombakan Alun-alun Hanya Gengsi
Halaman 1 dari 1
Perombakan Alun-alun Hanya Gengsi
PURWOKERTO - Anggota DPRD Banyumas Sardi Susanto kemarin menyebut rencana perombakan Alun-alun Banyumas hanya proyek monumental. Bupati Banyumas Mardjoko dinilai hanya mengejar gengsi untuk meninggalkan bangunan atau monumen. ”Saya sebut itu hanya proyek monumental. Untuk menunjukkan itu lo peninggalan saya. Sementara dampak langsung untuk kesejahteraan masyarakat tidak pasti,” katanya.
Dia bahkan mengklaim hasil rapat komisi menyatakan mendesak anggaran tersebut dihilangkan. Apalagi, setelah diperoleh keterangan bahwa anggaran ”perbaikan benda-benda cagar budaya di Banyumas” yang dimaksud adalah perombakan Alun-alun Banyumas. ”Dalam rapat komisi sudah disepakati, bertekad untuk mendesak eksekutif melalui badan anggaran untuk menghilangkan anggaran tersebut,” tegasnya.
Menanggapi temuan anggota komisi D DPRD Banyumas, eksekutif memilih saling lempar. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar), Dwi Pindarto mengaku tidak tahu secara rinci. Padahal, jelas-jelas anggaran dimaksud muncul di Dinporabudpar dalam Rancangan KUA PPAS. ”Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang (DCKKTR) lebih tahu, soalnya proyek pembangunan itu lebih lekat dengan dinas tersbut,” katanya.
Kepala DCKKTR yang merangkap Plt Sekda, Mayangkoro, mengatakan rencana tersebut merupakan tawaran bupati kepada masyarakat. ”Setahu saya, itu (perombakan alun-alun) hanya tawaran dari Pak Bupati. Kalau masyarakat tidak mau tentu tidak dipaksakan, tapi mbok saya salah, coba tanya ke DPPKAD saja,” katanya. (ruj,H82-17)
sumber: suaramerdeka.com
Dia bahkan mengklaim hasil rapat komisi menyatakan mendesak anggaran tersebut dihilangkan. Apalagi, setelah diperoleh keterangan bahwa anggaran ”perbaikan benda-benda cagar budaya di Banyumas” yang dimaksud adalah perombakan Alun-alun Banyumas. ”Dalam rapat komisi sudah disepakati, bertekad untuk mendesak eksekutif melalui badan anggaran untuk menghilangkan anggaran tersebut,” tegasnya.
Menanggapi temuan anggota komisi D DPRD Banyumas, eksekutif memilih saling lempar. Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar), Dwi Pindarto mengaku tidak tahu secara rinci. Padahal, jelas-jelas anggaran dimaksud muncul di Dinporabudpar dalam Rancangan KUA PPAS. ”Dinas Cipta Karya, Kebersihan dan Tata Ruang (DCKKTR) lebih tahu, soalnya proyek pembangunan itu lebih lekat dengan dinas tersbut,” katanya.
Kepala DCKKTR yang merangkap Plt Sekda, Mayangkoro, mengatakan rencana tersebut merupakan tawaran bupati kepada masyarakat. ”Setahu saya, itu (perombakan alun-alun) hanya tawaran dari Pak Bupati. Kalau masyarakat tidak mau tentu tidak dipaksakan, tapi mbok saya salah, coba tanya ke DPPKAD saja,” katanya. (ruj,H82-17)
sumber: suaramerdeka.com
Similar topics
» Mobil Gowes Semarakan Alun-alun Kebumen
» Demo di Alun-alun Purwokerto Disusupi Provokator
» Rumput di Alun-alun Purbalingga Diganti
» Penataan Alun-alun Jalan Terus
» Rombak Alun-alun Butuh Rp 3,4 M
» Demo di Alun-alun Purwokerto Disusupi Provokator
» Rumput di Alun-alun Purbalingga Diganti
» Penataan Alun-alun Jalan Terus
» Rombak Alun-alun Butuh Rp 3,4 M
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|